Intisari-Online.com – Asma adalah komplikasi paling umum pada wanita hamil dan dapat mempengaruhi janin. Namun beberapa dari gejalanya dapat dicegah, kata Profesor Vicki Clifton, peneliti dari Universitas Robinson.
Menurut Clifon, asma mempengaruhi banyak wanita hamil, tetapi banyak yang tidak diidentifikasi sebagai asma.
“Asma memburuk pada wanita usia produktif dan pada wanita hamil lebih rentan terhadap serangan asma,” kata Clifton.
“Perlu ada kesadaran di seputar pengelolaan asma selama kehamilan dan pentingnya pencegahan dan pengobatan saat hamil, terutama di musim dingin di mana ada risiko meningkatnya serangan asma dengan pilek dan flu.”
Banyak wanita dengan asma tidak teridentifikasi selama kehamilan, sehingga kurang perawatan. Ada juga kesalahpahaman dengan wanita hamil bahwa pengobatan asma mereka dapat membahayakan bayi. Padahal asma jauh lebih mungkin berbahaya daripada obat preventif.
Sebanyak 55% wanita dengan asma minimal akan mengalami satu kali serangan asma akut selama kehamilan dan ini bisa menyebabkan efek samping pada bayi, termasuk kelahiran prematur.
Hal ini bisa dicegah dengan manajemen asma yang tepat. Rutinlah mengunjungi dokter dan ketahui kapan harus mendapatkan dan meningkatkan dosis obat asma. Serta perlu mengetahui kapan saatnya harus pergi ke gawat darurat rumah sakit. (MedicMagic)