Intisari-Online.com - Sulit mengingat nama guru SMP Anda? Atau bahkan makanan yang Anda santap saat makan malam beberapa waktu silam? Jika begitu, tak usah khawatir. Hal itu lumrah terjadi. Baik memori jangka panjang maupun jangka pendek akan memudar seiring bertambahnya usia. Meski sudah banyak penelitian dilakukan, namun belum ditemukan jawaban memuaskan mengapa ingatan kita jadi melambat.
Namun, ada setidaknya enam langkah yang bisa kita lakukan untuk mengangkat kabut yang memudarkan ingatan kita.
Hasilnya, mereka yang bekerja di ruangan dengan memiliki hasil yang baus dalam ingatan jangka panjang dan kerja ingatan dibandingkan dengan yang bekerja di ruangan tanpa bebauan, sementara yang bekerja di ruangan beraroma lavender lebih jelek dalam hal kerja ingatan. Lebih jauh, mereka yang bekerja di ruangan beraroma rosemary merasa lebih terjaga dibandingkan dengan mereka yang bekerja di ruangan kontrol (tanpa bebauan). Nah, yang bekerja di ruangan beraroma lavender ternyata lebih merasa mengantuk.
Jadi, jika ingin agar otak bekerja secara prima, cobalah menanam tanaman rosemaru di dekat jendela kamar Anda. Hindari bebauan lavender.
Untuk menjaga ingatan tetap muda meski otak mulai menua, ilmuwan menyarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti blueberi, apel, pisang, sayuran berwarna hijau tua, bawang, dan wortel. Antioksidan merupakan molekul yang dengan mudah mengikat dan menetralkan elektron yang disebut dengan “radikal bebas” yang berkeliaran secara bebas di aliran darah. Radikal bebas ini bertambah seiring usia dan bisa membunuh otak Anda. Kecuali Anda membunuhnya terlebih dahulu.
Yang kedua, sebagian besar otak terbuat dari lemak sehat, termasuk yang paling penting adalah omega-3. Agar supaya otak bisa memperbaiki dirinya sendiri dan menjadi neuron-neuron tersambung dengan benar, Anda harus memberikan makanan yang tepat buat otak. Nah, omega-3 ditemukan di banyak jenis ikan dan kacang-kacangan.
Otak Anda bisa jadi menyukai makanan pencuci mulut juga. Penelitian menunjukkan bahwa mengemil cokelat ternyata memperbaiki ingatan dan kognisi. Mengapa? Karena cokelat kaya akan antioksidan yang disebut flavanol. Namun jangan kebanyakan karena cokelat juga mengandung banyak gula dan lemak jenuh yang bisa membuat Anda lesu.
Sejak itu beberapa penelitian dilakukan untuk mencari tahu namun jawaban yang pasti belum ada. Ada yang melakukan penelitian dan hasilnya tidak ada pengaruhnya sama sekali. Sedangkan ada juga yang melakukan penelitian dan menghasilkan ada pengaruh antara mengunyah permen karet dan peningkatan ingatan namun kecil. Tidak signifikan.
Para ilmuwan menduga, tindakan mengunyah permen karet akan menghasilkan air liur yang meningkatkan denyut jantung; atau ia mempengaruhi fungsi daerah otak yang diberi nama hippocampus yang menyebabkan tubuh melepaskan insulin sebagai persiapan untuk metabolisme makanan. Apa pun alasannya, mengunyah permen karet memberikan sedikit pede.
Sebuah program yang disebut dengan Lumosity, dikembangkan dengan bantuan ilmuwan saraf dan psikolog kognisi dari Standford University dan University of California di San Francisco, secara khusus dirancang untuk orang tua yang ingin memperbaiki ingatan, konsentrasi, keterjagaan, dan bahkan mood mereka.
Tentu saja, selalu ada olahraga otak yang klasik dan murah meriah, seperti Sudoku dan teka-teki silang yang bisa ditemukan di mana saja. Latihan-latihan itu akan menggugah pengetahuan dan membantu saraf-saraf di otak saling bersambungan.
Dalam skala penelitian di lab menggunakan tikus, saat tikus tidur, dua area di otak – hippocampus dan medial prefrontal cortex, area yang berkaitan dengan pengambilan ingatan dari masa lalu (baik di manusia atau tikus) – berputar menayangkan kejadian-kejadian sepanjang hari itu. Proses ini dipercaya sangat penting untuk mengonsolidasikan dan merapikan file-file ingatan-ingatan baru yang terbentuk.
Sebagai akibat yang wajar, merelakan diri tidak tidur malam membuat file-file ingatan baru Anda tidak tersusun rapi atau hilang. Kalau sudah hilang, hampir mustahil menemukannya di kemudian hari.
Penelitian yang dipimpin oleh Arthur Kramer dari University of Illinois-Urbana Champaign itu melibatkan 60 orang dewasa berusia 55 sampai 80 tahun. Mereka melakukan jalan kaki tiga kali seminggu masing-masing selama 40 menit. Aktivitas yang cukup untuk meningkatkan denyut jantung mereka. Peserta lain sejumlah yang sama melakukan latihan pengencangan otot latihan beban, yoga, dan peregangan, dalam intensitas yang sama. Setelah setahun pengencangan, anterior hippocampus peserta hilang sedikit di atas 1 persen dari volumenya, secara rata-rata. Sebaliknya, setahun latihan aerobik membuat peningkatan sekitar 2 persen pada volume anterior hippocampus, membalikkan penuaan alami hippocampus selama sekitar dua tahun.
Ilmuwan percaya bahwa hal itu disebabkan oleh imbas latihan yang menimbulkan stres ringan yang memicu produksi faktor pertumbuhan di otak. Kemungkinan juga karena aliran darah yang lebih besar ke otak sehingga semakin banyak nutrisi dan oksigen yang dihantarkannya. Bagaimanapun juga, dalam kaitan dengan ingatan Anda, penelitian tadi menunjukkan bahwa penuaan bukanlah jalan satu arah. (Life’s Little Mysteries)