Produk-produk Penurunan Berat Badan

K. Tatik Wardayati

Editor

Produk-produk Penurunan Berat Badan
Produk-produk Penurunan Berat Badan

Intisari-Online.com – Berbagai produk diet yang dijual tanpa resep menjanjikan bisa menurunkan berat badan dengan meningkatkan metabolisme atau menekan selera makan. Namun, efek samping dari produk-produk ini bisa membahayakan.

Orang cenderung menganggap obat dan produk herbal yang dijual bebas kurang berbahaya daripada obat yang diberikan dengan resep, sehingga sering kali obat-obat ini diminum terlalu banyak atau dicampur dengan obat lain. Selain itu, karena pabrik pembuat produk herbal ini tidak berada di bawah pengawasan FDA, konsumen juga tidak tahu persis apa yang akan diperoleh.

Produk diet tanpa resep tidak dapa tmembantu lebih selain penurunan berat badan sementara dan untuk waktu yang pendek. Produk ini biasanyaebih membahayakan ketimbang bermanfaat.

Inilah beberapa preparasi diet populer yang dijual bebas, berikut apa yang bisa diberikan dan ap ayang tidak bisa diberikannya bagi Anda, menurut Mayo Cilnic Family Health Book.

  • Efedrin. Salah satu produk penurunan berat badan yang dijual bebas dan yang paling populer adalah Metabolife, suplemen diet herbal. Produk serupa adalah Metabolite dan MetaboMax. Unsur utama dari produk diet ini adalah efedrin, yang diturunkan dari efedra (ma-huang). Efedrin digunakan untuk mengatasi asma. Efedrin juga digunakan untuk membuat obat terlarang metamfetamin, yang secara umum dikenal sebagai speed. Secara kimiawi, hanya ada sedikit perbedaan antara metamfetamin dan efedrin. Obat ini dapat sedikit menekan selera makan, tetapi juga dapat menimbulkan tekanan darah tinggi, irama jantung tidak teratur, insomnia, kegelisahan, tremor, kejang, serangan jantung, stroke, dan kematian.
  • Chitosan. Chitosan merupakan suplemen diet yang terbuat dari chitin, bahan tepung yang ditemukan dalam kulit udang, cangkang kepiting, dan kerang-kerangan lainnya. Karena chitosan tidak dapat dicerna, maka ia akan melewati usus tanpa diserap, sehingga tidak akan menambah kalori. Sifat kimiawi chitosan membuatnya terikat pada beberapa makanan berlemak yang kita konsumsi, sehingga ia menghilangkan sebagian lemak ini dari tubuh sebelum sempat diserap. Namun, salah satu penelitian menunjukkan chitosan tidak mampu mengurangi berat badan lebih besar daripada yang diberikan plasebo.
  • Asam hidroksisitrat. Asam hidroksisitrat (HCA) merupakan unsur umum dalam produk herbal penurun berat badan yang berasal dari tumbuhan di India, Garcinia cambogia. Merek populer bahan tumbuhan ini antara lain Citrus Slim, Citrimax, dan CitriLean. Sebuah penelitian dalam Journal of the American Medical Association melaporkan bahwa bahan tumbuhan ini tidak efektif untuk penurunan berat badan.
  • 5-hidroksitriptofan. Dijual dengan nama seperti Natrol, Natural Balance, dan Solaray, produk-produk 5-hydroxytryptophan (5-HTP) mengandung bahan kontaminan yang dikaitkan dengan kelainan darah yang jarang terjadi tetapi berpotensi mematikan. Secara kimiawi, 5-HTP erat hubungannya dengan L-tryptophan, suplemen diet yang dilarang di tahun 1990 setelah para peneliti menemukan adanya kontaminan yang sama dengan yang telah ditemukan pada beberapa produk 5-HTP.
  • Penekan selera makan. Penekan selera makan, seperti Dexatrim dan Acutrim, kemungkinan mengandung unsur phenylpropanolamine (PPA) – sejenis zat perangsang yang digunakan dalam obat batuk dan selesma yang dikaitkan bisa meningkatkan risiko serangan stroke. FDA mengingatkan konsumen untuk menghindari pemakaian produk yang mengandung PPA. Kalaupun Dexatrim dan Acutrim telah menghilangkan unsur PPA-nya, sehingga lebih aman untuk dipakai, kita masih tetap harus mengendalikan selera makan begitu berhenti memakai produk ini. Kalau tidak, ada kemungkinan berat badan yang sudah turun akan kembali lagi ke berat semula.
  • Pyruvate. Pyruvate adalah suplemen penurun berat badan yang populer, yang menurut sebagian orang, hampir tidak memiliki efek dalam menurunkan berat badan. Pyruvate dalam bentuk asam pyruvic, dibentuk dalam tubuh selama proses pencernaan karbohidrat dan protein. Pyvurate juga ada dalam beberapa bahan makanan seperti apel merah, keju, dan anggur merah. Pyvurate tampaknya aman, namun anggapan ia meningkatkan proses metabolisme, menurunkan selera makan, dan membantu penurunan berat badan masih belum terbukti.
  • Ramuan pencahar dan diuretik. Tanaman obat yang bersifat laksatif (melancarkan buang air besar) dan diuretik (melancarkan buang air kecil) bisa menurunkan kandungan air dalam tubuh, dan berat badan, tetapi bukan lemak. Bersifat laksatif dan diuretik berarti juga dapat menurunkan kadar potasium yang bisa menimbulkan gangguan jantung dan otot. Selain itu, jika terlalu sering menggunakan obat pencahar, buang air besar bisa jadi bergantung padanya.
  • Kafein. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga dan mengonsumsi makanan rendah lemak, tapi mengonsumsi banyak kafein atau bahan stimulan lainnya kemungkinan bisa menurunkan berat badannya. Namun jika diminum dalam dosis besar, kafein dapat menimbulkan kegugupan, mudah marah, susah tidur, dan tekanan darah tinggi. Jika dikombinasi dengan stimulan lainnya seperti efedrin, efek sampingnya bisa lebih berbahaya.