Menjadi Dokter Bagi Diri Sendiri

Ade Sulaeman

Editor

Menjadi Dokter Bagi Diri Sendiri
Menjadi Dokter Bagi Diri Sendiri

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda pergi ke dokter, tentu saja untuk berobat, karena Anda sedang flu? Coba ingat-ingat besar biaya yang Anda keluarkan untuk biaya konsultasi dokter, membeli obat di apotek, biaya transportasi untuk pergi ke dokter dan ke apotek, serta waktu yang terbuang selama perjalanan serta saat Anda di ruang tunggu dokter maupun apotek!

Padahal, apabila penyakit yang diidap “hanya” flu, pergi ke warung atau toko obat di dekat rumah (dengan hanya berjalan kaki) untuk membeli obat flu yang dijual bebas dan juga murah, biaya yang Anda keluarkan tentu akan jauh berkurang. Selain itu, tentu saja waktu Anda tidak banyak terbuang.

Oleh karena itu, dalam acara "Penggunaan Obat yang Baik dan Benar sebagai Tantangan Kesehatan Masyarakat" yang diselenggarakan GlaxoSmithKline di Jakarta, Prof. dr. Rianto Setiabudy menyatakan, “Pengobatan diri sendiri (PDS) yang dikerjakan dengan baik dan benar sangat bermanfaat bagi masyarakat awam.” Namun, perlu diingat, apabila dilakukan dengan ceroboh, justru dapat berbahaya.

PDS atau self medication dapat diartikan sebagai penggunaan obat secara bebas tanpa menggunakan resep secara baik dan benar dan dilakukan atas inisiatif sendiri. Hal ini tidak “haram” untuk dilakukan karena pada dasarnya sebagian besar penyakit di masyarakat tergolong pada penyakit yang dapat diobati sendiri.

Manfaat dari PDS, apabila melihat perbandingan cara pengobatan yang dipaparkan sebelumnya, maka biaya dan waktu yang dikeluarkan tentu saja akan lebih hemat. Mengingat biaya konsultasi ke dokter tidak murah (ada yang mencapai Rp 500 ribu), mahalnya obat yang perlu ditebus, besarnya ongkos yang dikeluarkan untuk transportasi serta waktu yang terbuang selama perjalanan dan selama menunggu di ruang tunggu dokter dan apotek, maka PDS memang layak menjadi pilihan.

Namun, tentu saja tidak semua penyakit dapat di-PDS-kan. Hanya penyakit yang dapat sembuh sendiri walaupun tidak diobati (obat yang diberikan bertujuan untuk mempercepat penyembuhan), dapat sembuh dalam waktu singkat, serta tidak berbahaya saja yang dapat diobati dengan “obat warung”. Beberapa contoh penyakit yang dimaksud antara lain penyakit panas, batuk, pilek, sakit kepala ringan, sembelit, diare, dan sukar tidur.

Sedangkan penyakit-penyakit yang cenderung dapat menjadi berat dan tidak dapat sembuh sendiri (walaupu tidak terasa sakit seperti tekanan darah tinggi) tidak boleh diobati sendiri. Tekanan darah tinggi, kencing manis, sakit ginjal, kanker, sakit jantung, diare hebat, atau batuk dan panas yang tidak sembuh dalam waktu satu bulan merupakan jenis penyakit yang hanya dapat ditangani oleh dokter.