Atlet Muda dan Berbagai Suplemen

Intisari-Online.com – Bagi remaja yang giat berolahraga, agar bisa tampil dengan baik, sangat diperlukan makanan bergizi seimbang dan cukup asupan air. Suplemen memang sering dikatakan dapat meningkatkan prestasi, tetapi itu belum tentu diperlukan, aman, atau legal.

• Suplemen protein. Kebanyakan anak mendapat cukup protein dari makanannya. Hal ini mudah dipenuhi apabila ia makan beraneka jenis makanan karena protein terdapat pada banyak makanan, termasuk sereal, polong-polongan, kentang panggang, kacang-kacangan, sayuran yang sudah dimasak, susu, dan daging. Suplemen protein tidak dianjurkan bagi mereka yang mempunyai masalah ginjal dan menderita diabetes. Belum banyak diketahui bagaimana efek suplemen protein pada anak-anak.

• Kreatin.Kreatin adalah sejenis zat yang dihasilkan oleh tubuh, yang berguna untuk memberi tenaga bagi otot. Para atlet dari cabang olahraga lari cepat atau angkat beban yang memerlukan pembakaran seketika, kadang mengonsumsi suplemen kreatin untuk meningkatkan prestasi mereka. Namun, belum banyak diketahui apa risiko suplemen itu pada atlet muda.

• Energy bars. Karbohidrat bisa meningkatkan kadar gula darah. Para atlet yang berpartisipasi dalam olahraga yang membutuhkan ketahanan, seperti lari atau renang, bisa mengonsumsi energy bars yang sebagian besar mengandung karbohidrat untuk energi. Dibutuhkan banyak minum air bila mengonsumsi energy bars guna membantu penyerapan karbohidrat.

• Minuman olahraga. Selama beraktivitas, tubuh kehilangan garam melalui keringat. Bila sampai terlalu banyak garam yang hilang, otot tidak dapat berfungsi dengan baik, dan daya aktivitas pun akan menurun. Minuman olahraga hanya bermanfaat apabila mengandung unsur-unsur seperti natrium dan kalium (elektrolit) untuk mengganti garam yang hilang melalui keringat. Minuman ini baru dirasakan manfaatnya untuk aktivitas yang berlangsung lama, sedangkan untuk aktivitas yagn berlangsung kurang dari 1 jam, minuman ini tidak bermanfaat apa-apa. Minuman olahraga dapat juga bisa membantu anak-anak mengonsumsi lebih banyak cairan. (Mayo Clinic Family Health Book)