Intisari-Online.com - Kalau gigi sedang nyut-nyutan, sakitnya bisa ke mana-mana. Sebenarnya, ada tanaman di sekitar kita yang ampuh untuk mengatasi rasa nyeri itu.
Jika setiap orang menerapkan cara hidup teratur dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gigi, barangkali giginya tak ada yang rusak. Namun, banyak kenyataan menunjukkan yang sebaliknya. Sehingga mungkin dapat dikatakan, hampir tidak ada orang yang semua giginya utuh, tidak ada yang rusak.
Dalam hal ini, pemeliharaan gigi yang baik memegang peran penting dalam memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan gisi. Membersihkan gigi misalnya, harus dilakukan dengan cara yang tepat dan teratur. Dengan menyikat gigi secara saksama di setiap sisinya, sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi atau terselip di celah antar gigi bisa disingkirkan. Terjadinya gigi berlubang pun bisa dicegah.
Membersihkan gigi secara tepat dan teratur sangat penting karena sekali terkikis, gigi pun berada di awal kerusakan. Setelah itu biasanya akan terjadi kerusakan lebih lanjut, yakni gigi berlubang atau peradangan dalam ruangan pulpa gigi. Peradangan dapat menimbulkan nyeri gigi. Namun, jika abses terjadi pada akargigi, nyerinya akan terasa lebih hebat.
Kalau itu yang terjadi, untuk sementara mungkin dapat diatasi dengan obat nyeri gigi. Dalam hal ini dapat digunakan obat modern yang terbuat dari bahan kimia murni atau berasai dari alam.
Berkat minyak asiri
Ada beberapa obat antinyeri dari bahan-bahan alami, misalnya yang berasai dari tumbuh-tumbuhan. Yang telah terkenal di dunia pengobatan gigi antara lain minyak cengkih (minyak asiri yang diperoleh dari kuncup bunga cengkih atau Eugenia aromaaticaO.K.).
Minyak asiri kuncup bunga cengkih ini berjumlah sekitar 15 - 20% dengan komponen utama eugenol (85 - 95%). Kemudian sedikit eugenol asetat, B-kariofilena, B-kariofilena oksida, alfa-humulena, alfa-humulena epoksida, kuersetin, kemferol, asam galat, asam protokatekuat, sedikit sterol, dan sterol glikosida.
Minyak asiri digunakan untuk pengobatan nyeri gigi karena bersifat analgetik (menghilangkan nyeri) lokal. Penggunaannya dengan cara mencelupkan kapas hidrofil (yang dapat dibasahi dengan air) secukupnya ke dalam minyak cengkih, lalu dimasukkan ke dalam lubang gigi yang sakit. Lambat laun rasa nyeri akan berkurang dan akhirnya hilang sama sekali.
Bahan lain yang dapat digunakan adalah daun jambu biji yang masih muda. Berdasarkan penelitian, daun itu mengandung pula minyak asiri. Minyak asiri itulah yang berkhasiat sebagai antiradang dan penghilang nyeri. Minyak asiri daun jambu biji banyak mengandung sineol, zat-zat tanin dan zat triterpena. Senyawa-senyawa itu dapat dipisahkan dengan cara mendestilasi daun jambu biji dengan uap air. Jika segelintir kapas hidrofil dicelupkan ke dalam minyak asiri itu lalu dimasukkan ke dalam lubang gigi, maka nyeri gigi berangsur-angsur berkurang dan akhirnya hilang sama sekali.
Dengan cara sederhana pun dapat dilakukan pengobatan nyeri gigi dengan daun jambu biji. Dalam Formularium Nasional Filipina Tahun 1982 telah diterapkan pengobatan nyeri gigi dengan daun jambu biji. Caranya, dengan melumatkan daun muda jambu biji. Kemudian lumatan itu dimasukkan ke dalam lubang gigi yang nyeri. Berangsur-angsur nyeri akan berkurang dan akhirnya hilang sama sekali.
Bahkan rebusan daun jambu biji pun banyak digunakan oleh masyarakat Brasil untuk mengobati gusi bengkak, luka-luka kecil di mulut, maupun nyeri tubuh. Hal itu menunjukkan adanya sifat antiradang, penghilang nyeri, dan antibakteri pada daun jambu biji.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR