Intisari-Online.com - Penglihatan Dedi awalnya baik-baik saja. Namun, lama-kelamaan pandangannya jadi tidak jelas, seperti ada kabut yang menghalangi objek. Padahal umur Dedi baru 35 tahun. Belum lagi ia memerlukan pencahayaan yang sangat terang untuk bisa jelas membaca. Setidaknya itulah keluhan Dedi pada dokter mata. Keluhannya itu ternyata salah satu gejala umum gangguan katarak.
Ya, katarak bisa dikatakan sebagai perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Katarak menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif, rata-rata diderita pada umur 60 tahun ke atas.
Namun mengejutkan, menurut dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, Sp.M., Ph.D. dalam kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) operasi katarak gratis oleh Jakarta Eye Center (2-5 Oktober) di Jakarta, pada usia 30 tahun pun kini sudah mengalami proses katarak. "Sekitar 15-20% katarak diderita oleh mereka yang umurnya di bawah 55 tahun."
Tjahjono yang juga merupakan Direktur Pengembangan dan Pendidikan PT Nitrasanata Dharma (NSD/JEC Korporat) menambahkan, pada umumnya penderita kebutaan karena katarak akan berdampak pada mundurnya mobilitas dan produktivitas penderitanya. Mereka akan sangat bergantung pada keluarga atau orang-orang terdekatnya. Ketergantungan ini secara langsung atau pun tidak, bisa mengurangi produktivitas keluarga tersebut.
Selain itu, data dari WHO menyebutkan bahwa sebanyak 1,5% populasi di Indonesia mengalami kebutaan. Katarak menjadi salah satu penyebab utama. Artinya, ada sekitar 210.000 penderita katarak tiap tahunnya. Dalam kesempatan yang sama, Ketua CSR JEC, dr. Setiyo Budi Riyanto, Sp.M. mengatakan, "Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dan pertama di Asia Tenggara untuk jumlah penderita katarak."
Itu lah sebabnya JEC berkomitmen membantu mengatasi permasalah tersebut, salah satunya dengan memberikan pelayanan operasi katarak gratis bagi 70 pasien yang tidak mampu. "CSR sudah menjadi bagian kami sejak JEC berdiri pada 1984 dan menjadi tradisi sejak 28 tahun lalu," ujar dr. Darwan M. Purbo, Sp.M., Presiden Direktur PT NSD/JEC Korporat. Juga, operasi katarak dengan Teknologi Laser Tanpa Pisau (Bladeless Laser Cataract Surgery) menjadi andalan JEC dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam operasi katarak.