Ingat Ya, Selesma Bukan Flu

K. Tatik Wardayati

Penulis

Ingat Ya, Selesma Bukan Flu
Ingat Ya, Selesma Bukan Flu

Intisari-Online.com – Musim penghujan biasanya ditandai dengan banyaknya orang yang batuk-pilek yang dalam dunia medis disebut selesma, sementara awam cenderung menyebutnya influenza atau flu. Padahal, selesma dan flu itu dua hal yang berbeda. Flu yang ditandai dengan batuk-pilek juga disebabkan oleh virus influenza. Maka gejalanya biasanya disertai nyeri badan. Penderitaannya lebih hebat daripada selesma.

Apa penyebab selesma?

Virus yang jumlahnya sekitar 200-an jenis. Namun, yang paling umum jadi biangnya selesma bernama rhinovirus.

Bagaimana gejalanya?

  • Radang tenggorok
  • Bersin-bersin
  • Pilek, hidung tersumbat
  • Badan lesu
  • Sedikit demam
  • Sakit kepala
Berapa lama berlangsungnya?

Biasanya antara 1 – 2 minggu. Kalau Anda terserang selesma, sebaiknya camkan nasihat para ahli ini: perbanyak mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin C karena vitamin ini akan mengurangi lamanya kita didera selesma.

Bila tidak disertai infeksi sekunder, orang yang sakit selesma biasanya sembuh sendiri, kok.

Apa bisa dicegah?

Tentu bisa! Dengan cara:

  • Sedapat mungkin hindari kontak dengan orang-orang yang sedang selesma.
  • Makanlah makanan bergizi seimbang.
  • Cukup istirahat.
  • Sering cuci tangan agar tidak tercemar virus selesa, terutama saat hendak makan atau setelah bersalaman dengan orang yang sedang selesma.
Bagaimana penyembuhannya?

Banyak obat selesma yang dijual di apotek atau toko obat. Namun, obat-obatan ini sifatnya hanya mengatasi gejala. Karenanya, pilihlah yang cocok dengan gejala yang dialami. Misalnya obat pilek, obat batuk, atau obat untuk radang tenggorok. Minumlah obat segera setelah terpapar selesma untuk mempersingkat masa penyembuhan. Penderita selesma ternyata tak perlu minum antibiotik karena percuma saja. Antibiotik tak bisa membunuh virus.

Apa usaha yang dapat dilakukan sendiri?

  • Begitu tenggorok mulai merasa tidak enak, Anda bisa berkumur dengan larutan air hangat yang diberi garam.
  • Banyak minum.
  • Banyak istirahat (ini juga menghindari penyebaran).
  • Menghirup uap panas dari air panas yang sudah dibubuhi beberapa tetes minyak kayu putih.
Kapan perlu ke dokter?

  • Kalau setelah empat hari selesma tak kunjung reda padahal Anda sudah beristirahat dan makan makanan bergizi, segeralah ke dokter. Jangan-jangan ada infeksi bakteri sekunder di paru-paru, batang tenggorok, atau sinus.
  • Bila mengalami radang tenggorok yang hebat sehingga sulit menelan.
  • Bila batuknya banyak berdahak dan berwarna kuning kehijauan.
  • Bila dada terasa nyeri.
Apakah selesma bisa serius?

Selesmanya sendiri mungkin tidak serius hanya kadang diikuti dengan infeksi pernapasan yang diakibatkan oleh bakteri. Lain cerita bila selesma menyerang balita, orang tua, atau mereka yang menderita gangguan jantung atau penyakit kronis di paru-paru seperti asma atau bronkitis. Dalam kasus-kasus tersebut, selesma bisa menjadi serius dan mengarah ke radang paru-paru, sinusitis, infeksi telinga tengah, atau bronkitis. (Menu Sehat)