Intisari-Online.com - Sarapan pagi merupakan kegiatan yang jarang dilakukan oleh anak karena berbagai hal. Misalnya karena jarak sekolah yang jauh sehingga harus berangkat pagi dan tidak sempat untuk sarapan atau karena takut menjadi gemuk. Padahal sarapan pagi merupakan hal yang penting karena dapat membantu meningkatkan prestasi anak.
(Catat! Inilah 8 Makanan Terbaik untuk Sarapan)
Pada umumnya sarapan pagi menyumbang sekitar 25% dari angka kebutuhan gizi sehari. Kebutuhan gizi wanita usia 13-15 tahun adalah 2.350 kalori dan 57 gram protein. Dengan demikian makan pagi menyumbangkan sebanyak 587.5 kalori dan 14.25 gram protein.
Agar prestasi belajar anak menjadi baik maka diperlukan konsentrasi yang baik pula. Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula yang terjamin normal maka gairah dan konsentrasi bisa lebih baik.
(Hasil Penelitian, Sarapan Es Krim Bikin Otak Makin Cerdas)
Melewatkan sarapan pagi menyebabkan kekosongan lambung selama 10-11 jam karena makanan terakhir yang masuk ke tubuh kita adalah makan malam sekitar pukul 19.00 dengan berpuasa selama itu maka kadar gula akan menurun bahkan sampai di bawah normal. Padahal gula darah adalah sumber energi utama bagi otak. Itulah sebabnya meninggalkan sarapan bisa menyebabkan kurangnya konsentrasi dan membuat tubuh menjadi lemas.
Menurut University of Worcester, pola konsumsi yang tepat untuk sarapan pagi adalah kombinasi antara makanan yang rendah indeks glikemiknya dengan makanan tinggi protein. Pola konsumsi ini dapat menghasilkan energi yang lebih tinggi. Contoh pola konsumsi ini adalah telur yang dimakan bersama kacang kenari, roti gandum hitam, dan susu kedelai. (Penulis adalah mahasiswi jurusan Teknologi Pangan)