Intisari-Online.com - Sering dalam obrolan sehari-hari kita menemui kata obesitas. Ada yang menyamakan dengan kegemukan meski tidak tepat betul. Kegemukan dan obesitas adalah kondisi ketika seseorang memiliki total lemak tubuh yang berlebihan dan bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Ada beberapa macam cara pengukuran untuk menentukan berat seseorang normal atau obesitas.
Menurut badan PBB yang mengurusi kesehatan (WHO), IMT orang normal adalah 18,5 – 24,9. Jika kurang dari 18,5 dikatakan kurus, sedangkan 25 ke atas disebut obesitas, yang dibagi pula dalam obesitas derajat 1 (IMT 25 – 29,9), obesitas derajat 2 (IMT 30 -39,9) dan obesitas derajat 3 atau morbid/severe obesity (IMT 40 atau lebih).
Untuk lebih mudahnya, kita memakai angka 20, 25, dan 30. Bila IMT di bawah 20 disebut kurus, 25 ke atas dikatakan gemuk, dan IMT 30 atau lebih dinamakan obesitas. Sedangkan di antara kategori kurus dan gemuk dimasukkan kelompok berat badan normal.
Pengukuran IMT ini tidak akurat pada orang tertentu, misalnya binaragawan atau atlet (otot mempunya berat lebih daripada lemak), anak, orang tua, wanita hamil, atau orang dewasa yang pendek (tinggi badan kurang dari 150 cm).
IMT juga kurang tepat bila dipakai untuk mengukur obesitas anak. The International Obesity Task Force pada tahun 1997 menggunakan BMI Percentle Chart, dengan batas 85 dan 95 centile. Batas rendah setara dengan anak yang gemuk, batas yang tinggi adalah anak obesitas. Jadi batas centiles itu adalah kira-kira batas IMT 25 dan 30 bagi orang usia 18 tahun.
Lingkar pinggang yang normal atau sehat adalah di bawah 88 cm (35 inci) untuk wanita dan di bawah 102 cm (40 inci) untuk pria. Di Asia, kita memakai criteria obesitas sentral >= 90 cm untuk lingkar pinggang pria dan >= 80 cm untuk wanita.