Intisari-Online.com - Menyusuilah selama mungkin! Kira-kira itu yang diserukan oleh Badan Kesehatan PBB (WHO). Organisasi ini merekomendasi para ibu yang tengah berada pada fase menyusui untuk menyusui si anak selama kurang lebih enam bulan.
Anjuran WHO ini bukan tanpa alasan. Selain memang baik untuk kesehatan ibu dan anak, ada manfaat lain yang dihasilkan oleh kebiasaan memberi ASI ini. Baru-baru ini, kelompok peneliti dari University of Western Sydney, menemukan bahwa semakin lama seorang perempuan menyusui, semakin rendah kemungkinan terkena tekanan darah tinggi sebelum dia genap berusi 64 tahun. Objek penelitian mereka adalah mencari korelasi antara sejarah menyusui dengan meratanya penyakit darah tinggi pada 74.785 perempuan Australia yang berusia 45 tahun ke atas.
Hasil penelitian ini menekankan kepada perempuan untuk tetap menyusui. Mereka yang berusia 45 sampai 64 tahun yang memiliki jangka menyusui sampai 6 bulan atau 3 bulan per anak, memiliki kemungkinan lebih rendah terkena darah tinggi.
Secara spesifik, memang belum ditemukan kenapa semakin lama menyusui semakin rendah kemungkinan terkena darah tinggi. Namun ?hipotesa sementara yang beredar adalah hormon yang dilepaskan saat menyusui memberikan manfaat jangka panjang untuk sistem jantung dan urat darah.
Peneliti utama dari tim ini, Joanne Lind, mengatakan, “Penelitian ini memberikan dukungan lebih lanjut terhadap rekomendasi WHO, baik dalam jumlah total perempuan menyusui, atau berapa lama dia menghabiskan air susunya untuk anaknya, yang (kemudian) dikaitkan dengan penurununan yang signifikan dalam kemungkinan terkena darah tinggi.” (Mail Online)