Ini Dia Penyebab Anak Jadi Kidal

Ade Sulaeman

Editor

Ini Dia Penyebab Anak Jadi Kidal
Ini Dia Penyebab Anak Jadi Kidal

Intisari-Online.com - Pada dasarnya menjadi anak kidal bukanlah suatu hal yang buruk. Istilah kidal sendiri muncul karena adanya pemisahan individu berdasarkan kecenderungannya dalam menggunakan bagian tubuh, terutama tangannya.

Mereka yang lebih banyak menggunakan tangan kanannya dalam aktivitas sehari-hari disebut right-handed, sebaliknya akan disebut left-handed atau kidal. Nah, selain dua kecenderungan tersebut, ada juga individu yang dapat menggunakan kedua tangan dengan sama baiknya, biasanya disebut ambidextrous.

Di dunia, populasi manusia yang tergolong right-handed berada di kisaran 75 hingga 95 persen. Jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan individu kidal yang populasinya hanya sebesar 5 hingga 25 persen. Sedangkan individu yang mampu menggunakan kedua tangannya dengan sama baiknya hanya berjumlah sekitar 1 persen.

Belum ada bukti pasti alasan seseorang anak menjadi kidal. Ada faktor genetik, pembagian kerja otak, maupun faktor sosial. Untuk faktor genetik, temuan yang diperoleh para peneliti dari Oxford University dapat dijadikan contoh. Mereka menemukan sebuah gen (disebut LRRTM1) yang dipercaya menjadi penyebab seseorang menjadi anak kidal.

Ada juga yang menyatakan bahwa penyebab kecenderungan seseorang dalam menggunakan tangannya lebih dikarenakan adanya “pembagian kerja” di otak manusia. Kedua belah otak mengendalikan bagian tubuh secara berlawanan. Otak kanan untuk tubuh bagian kiri, otak kiri untuk tubuh bagian kanan.

Pembagian kerja ini berguna untuk menghemat energi. Soalnya, suatu penelitian menunjukkan bahwa bila kedua hemisfer (belahan otak) bekerja secara bersamaan, maka energi yang dihabiskan akan lebih besar.

Meski faktor genetik dan fungsi otak memiliki pengaruh, sebagian besar kecenderungan seseorang dalam menggunakan tangannya disebabkan oleh faktor sosial dan budaya. Para peneliti dari Northwestern University menemukan bahwa perbandingan yang tidak seimbang antara populasi orang kidal dan non kidal yang bisa mencapai angka 1 berbanding 9 dipengaruhi faktor sosial dan budaya.