Intisari-online.com-Aktif membaca buku dan menulis melindungi otak dari demensia, hasil penelitian yang rilis di jurnal Neurology. Jika kita terus menantang intelektualitas kita sendiri, maka akan memperlambat penurunan kemampuan kognitif. Ini juga berarti demensia yang dialami lansia bisa diperlambat dengan perubahan gaya hidup.Dalam hal ini rajin membaca menjadi salah satu faktor yang penting. Membaca tidak hanya terkait pada intelektualitas, tetapi juga melatih otak untuk tidak pikun dan lambat berpikir. Dikombinasikan dengan rajin menulis, maka usia tua akan menjadi masa yang tidak membuat kita pikun dan tertinggal.Sebuah organisasi amal Alzheimer mengungkapkan bahwa cara paling baik untuk memperlambat demensia adalah makan yang sehat, berlatih dan tidak kegemukan. Dalam penelitian ini, 294 orang yang berusia 55 tahun diberi tes yang mengukur ingatan dan proses berpikir, setiap tahun (dalam kurun waktu enam tahun) sampai mereka meninggal. Dalam tes itu mereka harus menjawab apakah mereka terbiasa menulis surat, membaca buku dan beraktivitas yang merangsang mental.Setelah mereka meninggal, otak mereka diperiksa akan tanda-tanda demensia. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sibuk berpikir mengalami perlambatan penurunan kognitif sebanyak 15%. Menurut Dr. Robert Wilson dari Rush University Medical Center mengatakan bahwa otak yang kita miliki pada usia tua adalah hasil dari kebiasaan kita di usia muda.Mengomentari penelitian tersebut, Dr Simon Ridley, kepala peneliti Alzheimer's Research UK, mengatakan bahwa ada peningkatan bukti bahwa aktivitas mental membantu mengurangi penurunan kognitif. (sumber: BBC)