Strain, Jangan Ditarik!

Moh Habib Asyhad

Penulis

Strain, Jangan Ditarik!
Strain, Jangan Ditarik!

Intisari-Online.com - Kita sering kali salah kaprah. Saat melakukan olahraga, tiba-tiba otot tertarik. Menghadapi masalah tersebut, rata-rata yang dilakukan adalah menariknya ke arah berlawanan. Padahal, itu sama sekali salah.

Otot tertarik, atau dalam bahasa medisnya disebut strain adalah cidera yang mendera otot karena melebihi batas fleksiblitas keregangannya. Bisa juga karena otot yang sobek. Biasanya bagian yang rentan terkena masalah ini adalah hamstring (otot paha belakang), quadriceps (otot paha depan), dan gastronemicus (otot betis). Biasanya ini terjadi di pertemuan antara otot dan tendon atau kadang-kadang ke urat yang langsung tersambung ke tulang.

Secara umum, cidera ini dibagi menjad empat bagian. Pertama kerobekan pada level mikroskopik. Kedua level kerobekan kecil pada otot. Ketiga kerobekan total dari sebuah otot. Keempat cidera yang dialami tidak pada saat latihan, tapi beberapa hari setelahnya. Jika pada kategori pertama dan kedua otot cenderung masih bisa digerakkan, maka pada kategori ketiga otot sama sekali tidak bisa difungsikan. Jika dipaksa, maka yang terjadi adalah semakin parah.

Mengenali cidera ini secara umum mudah. Ada rasa ngilu, nyeri, warna merah, pembengkakan. Ini disebabkan oleh penggunanan otot yang berlebihan atau terkesan dipaksakan. Penyebab utama dari cidera ini adalah kurang bagusnya kondisi fisik seorang olahragawan sehingga saat beraktivitas tubuh harus melakukan lebih dari kadar dan kapasitasnya.

Tidak sulit untuk menghindarinya. Seperti pada umumnya yang harus dilakukan oleh para atlet sebelum beraktivitas, otot harus dipastikan siap secara maksimal. Menjaga kondisi tubuh serta fisik secara teratur juga sangat dianjurkan. Yang penting, fleksibilitas tubuh juga harus sering-sering dilatih.

Nah, jika sudah terlanjut terkena cidera ini, seperti anjuran di awal, jangan sekali-kali ditarik. Karena jika ditarik akan semakin memperlama masa rehabilitasi. Yang musti dilakukan adalah dikompres dengan menggunakan es. Tujuannya agar peradangan dan pembengkakan dapat dihindari atau rasa ngilu berkurang. Selain itu, agar cidera tidak kembali terulang, maka latihan penguatan otot juga harus dilakukan secara rutin dengan cara pemanasan. (FourFourTwo Indonesia)