Tim Ferrari Datang, Keluarga Korban Malaysia Airlines MH370 Harus Pindah Hotel

Ade Sulaeman

Editor

Tim Ferrari Datang, Keluarga Korban Malaysia Airlines MH370 Harus Pindah Hotel
Tim Ferrari Datang, Keluarga Korban Malaysia Airlines MH370 Harus Pindah Hotel

Intisari-Online.com - Lebih dari selusin anggota keluarga dan kolega penumpang pesawat Malysia Airlines MH370 yang menginap di Cyberview Hotel, Kuala Lumpur, terpaksa pindah penginapan, Jumat (21/3/2014).

Hal ini berkaitan dengan kedatangan tim Ferrari F1 untuk mempersiapkan segala keperluan balap yang akan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 30 Maret.

Lebih dari dua pekan, perhatian publik tertuju pada tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Suasana sendu masih terus berlanjut hingga bersinggungan dengan jadwal GP Malaysia.

Sayangnya, semua penghuni kamar yang berasal dari China itu memakai fasilitas yang telah dipesan Scuderia Ferrari sejak lama.

Akhirnya, manajemen hotel memutuskan untuk memindahkan mereka ke penginapan lain yang masih di dalam kota. Sementara itu, pabrikan asal Maranello, Italia, tersebut masih bungkam ketika dimintai keterangan.

Namun bos F1, Bernie Ecclestone, angkat bicara. Kepada NBC News, Sabtu (22/3/2014), ia mengatakan, setiap tim melakukan rencana perjalanan mereka sendiri, sementara memindahkan penghuni hotel lain adalah kebijakan internal hotel.

Keputusan itu pun diyakini sulit. "Saya berduka, sangat berduka untuk orang-orang ini, tapi itu terserah hotel. Apa yang akan Anda lakukan jika bilang kepada mereka (Scuderia Ferrari) lalu tidak lagi memiliki pesanan? Yang saya bayangkan, hotel akan dituntut," terang Ecclestone.

Ecclestone menambahkan, "Jika Anda yang memesan kepada hotel, apa yang harus Anda lakukan?"

Setiap mendekati jadwal pertandingan, sekitar 3.000 pendukung F1 akan memenuhi banyak hotel di Kuala Lumpur. Semua tim selalu mempersiapkan segala sesuatu, jauh hari sebelum jatuh tempo. Namun, musibah, seperti hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terjadi tentu tidak dapat diperkirakan sebelumnya. (Febri Ardani Saragih/kompas.com)