Intisari-Online.com - Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri untuk menanggapi tudingan ingkar janji dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto terkait perjanjian Batu Tulis.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Eva Kusuma Sundari mengatakan, Megawati tahu bagaimana menyikapi serangan untuk dirinya. "Bu Mega seorang yang hati-hati dan kalkulatif. Dia akan bersikap sesuai kebutuhan," kata Eva saat dihubungi, Minggu (6/4/2014).(Baca juga: Jokowi Resmi Jadi Capres, Gerindra Persoalkan Perjanjian Batu Tulis)
Eva mengatakan, PDI-P menghormati apa pun sikap yang diambil oleh Megawati. Menurutnya, Presiden ke-5 RI itu sudah memiliki pertimbangan yang matang mengapa memilih untuk tidak menanggapi tudingan Prabowo. "Tentu Ketum sudah hitung plus dan minusnya, termasuk bagi kepentingan publik," ucapnya.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu pun mengaku belum tahu bagaimana sikap Megawati nantinya. Ia sepenuhnya menyerahkan hal itu kepada Megawati. "Jadi, momentum untuk itu mungkin ada dan mungkin saja tidak pernah ada," ujarnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara SBY dengan pihak Biro Kepresidenan, SBY ditanya soal perseteruan antara Prabowo dan Megawati terkait perjanjian Batu Tulis. Awalnya, SBY mengatakan lebih bagus dirinya tidak berkomentar. Pasalnya, Megawati yang bisa menjelaskan perihal tuduhan ingkar janji itu.(Baca juga: Gerindra: Penyelesaian Perjanjian Batu Tulis Itu Soal Etika)
Belakangan, SBY menyarankan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu untuk memberikan penjelasan kepada publik.
"Kalau Pak Prabowo berkata seperti itu, berikanlah penjelasan kepada publik yang gamblang. Dengan demikian, rakyat mendengarkan informasi yang benar. Saya harus berhenti di situ karena itu yang paling baik bagi saya dan tentu paling baik bagi rakyat untuk mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi," ucap SBY. (Rahmat Fiansyah/kompas.com)