Pengamat Politik: Kampanye Hitam Jelang Pilpres 2014 Sudah Brutal

Ade Sulaeman

Editor

Pengamat Politik: Kampanye Hitam Jelang Pilpres 2014 Sudah Brutal
Pengamat Politik: Kampanye Hitam Jelang Pilpres 2014 Sudah Brutal

Intisari-Online.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit menyatakan kampanye hitam jelang Pilpres 2014 sudah brutal. Masing-masing kubu sudah menghalalkan segala cara untuk menyerang kubu lawan.

"Sudah brutal. Baik yang dilakukan calon maupun timnya, ini sudah sangat kalap, sudah main kayu ibaratnya," tuturnya, Kamis (19/6/2014).(Baca juga: SBY Kecam Kampanye Hitam Lewat Laman Facebook)

Salah satu penyebab brutalnya kampanye hitam jelang Pilpres 2014 adalah jumlah pasangan Capres-Cawapres yang hanya dua pasang. Ketika merasa calonnya akan kalah, masing-masing kubu akan semakin gencar menyerang pasangan lain, bahkan cenderung sudah kalap.

"Kalau hanya dua calon seperti sekarang, kalah ya kalah, tidak akan ada harapan bisa bertarung di putaran dua seperti kalau calonnya lebih banyak," jelas Arbi.

Sayangnya serangan-serangan yang dilancarkan masing-masing kubu ini sudah masuk pada kampanye hitam. Bukannya menyerang dengan fakta-fakta yang merupakan esensi dari kampanye negatif, mereka justru memfitnah lawan.

"Bagi yang merasa diserang, silakan saja melakukan serangan balik, yang penting punya dasar, bukan fitnah. Jadi calon pemimpin enggak boleh cengeng,” kata Arbi menilai kampanye hitam jelang Pilpres 2014. (tribunnews.com)