Inilah Kisah Ritual Seks di Gunung Kemukus (1)

Birgitta Ajeng

Editor

Inilah Kisah Ritual Seks di Gunung Kemukus (1)
Inilah Kisah Ritual Seks di Gunung Kemukus (1)

Intisari-Online.com - Sarung-sarung memang berserakan di mana-mana. Para pemiliknya datang dengan tujuan ngalap berkah. Cerita tentang tempat peziarahan itu memang macam-macam. Bagaimana kebenaran cerita-cerita itu, sebelum Kemukus menjadi pulau setelah Waduk Kedung Ombo mulai diairi tanggal 14 Januari 1989? Inilah kisah ritual seks di Gunung Kemukus.

---

Napas sedikit terengah, tapi wajah-wajah mereka tampak cerah. Boleh jadi karena sapaan hangat dan bersahabat gapura bertuliskan, "SELAMAT DATANG DI OBJEK PARIWISATA GUNUNG KEMUKUS", di mulut jalan, ± 1 km sebelum kaki bukit.

Sambutan para wanita muda berdandan menor yang nongkrong di depan warung-warung di kiri-kanan jalan pun tak kalah ramah. Mereka menyapa genit sembari membujuk manja setiap pejalan kaki untuk mampir.

"Ini 'kan malam Jumat Pon," seorang peziarah memberi komentar perihal keramaian yang terus meningkat. Malam Jumat Pon memang diyakini oleh yang percaya sebagai malam yang paling pas untuk ngalap berkah di kompleks makam Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah.

Tak aneh kalau malam itu lebih dari 3.000 orang tumpah ruah di sana. Mulai dari yang berharap mendapat wisik atau ilham nomor buntut sampai pedagang pailit yang ingin usahanya maju lagi. Mereka datang dari mana-mana: Solo, Semarang, Pati, Kudus, Jepara, Pekalongan, sampai Bandung, Ciamis, Cianjur, dan Karawang di Jawa Barat.

-bersambung-

Tulisan Inilah Kisah Ritual Seks di Gunung Kemukus dimuat di Kumpulan Kisah Misteri 2 Intisari tahun 2002 dengan judul asli Tersandung Sarung di Kemukus.