Intisari-Online.com – Ketika bangun dari tidur, tentunya kita berharap segar dan lelah hilang. Tapi, bagaimana jika yang kita rasakan justru sebaliknya, rasa nyeri dan kaku di sekitar leher dan bahu? Jika kondisi ini yang dialami hampir setiap hari, itu berarti sudah waktunya untuk mengganti bantal. Ini penting dilakukan untuk mendapatkan tidur malam yang berkualitas.
Bantal sering dianggap sebagai pemicu nyeri leher dan bahu. Jangan biarkan leher dan bahu menjadi “korban”. Ganti bantal setidaknya sekali setahun. Rajinlah memeriksa bantal Anda. Jika tiga kriteria di bawah ini ditemukan, maka inilah saatnya Anda harus mengganti bantal.
- “Umur” bantal lebih dari 5 tahun. Bantal yang telah lama digunakan tentunya akan terus merata. Kemampuan untuk mendukung kepala dan leher akan berkurang. Tidak heran bila bangun tidur, rasa nyeri akan muncul. Selain itu bantal yang “tua” berarti semakin banyak debu, kotoran, dan tungau yang sangat mudah menyebabkan penyakit dan alergi.
- Merasa nyeri setelah bangun. Bantal yang terlalu tebal akan mengangkat leher terlalu tinggi. Efeknya, akan muncul nyeri pada bahu, leher, punggung, bahkan menyebabkan sakit kepala. Jadi, pastikan ketebalan bantal benar dan nyaman saat diletakkan.
- Mendengkur. Tidur telentang membuat pangkal lidah dan langit-langit didorong ke dinding belakang tenggorokan. Hal ini menyebabkan munculnya suara mendengkur. Jika kita biasa tidur telentang, gunakan bantal lembut untuk menopang kepala.
Jadi apakah bantal Anda sudah harus diganti? (*)