Advertorial
Intisari-Online.com – Saat ini, seluruh dunia sudah siaga 1 mengenai polusi.
Sebab, jika polusi dibiarkan semakin menjadi, ada kekhawatiran tentang masa depan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Nah, melihat permasalahan ini, sepertinya sebuah start-up asal India punya solusinya.
Dilansir dari learningenglish.voanews.com, para karyawan di start-up ini tengah sibuk memotong-motong potongan logam dan menggunakannya untuk membuat perangkat yang tidak biasa.
Menurut mereka, perangkat ini akan menangkap asap dari generator diesel dan mengubahnya menjadi tinta.
Baca juga:Anda yang Sering Pakai Masker, Sebenarnya Seberapa Sakti Masker Melindungi Kita dari Polusi Udara?
Para insiyur muda percaya teknologi ini akan membantu membersihkan udara di New Delhi, ibukota India. Sebab, kualitas udaranya termasuk yang terkotor di dunia.
Arpit Dhupar adalah salah satu dari tiga insinyur yang mendirikan start-up baru bernama Chakr Innovation.
Orang sering menyalahkan jutaan mobil di jalanan New Delhi karena polusi udara. Sebab mobil bertanggung jawab atas 22 persen populasi.
Namun selain mobil, penyebab besar lainnya adalah generator diesel kota.
Para ahli mengatakan bahwa generator diesel bertanggung jawab atas sekitar 15 persen dari polusi.
Industri dan bangunan menggunakan mesin besar untuk menerangi rumah dan kantor selama pemadaman listrik. Pemadaman ini sering menyerang pada bulan-bulan musim panas.
Melihat permasalahan ini, Dhupar memutuskan untuk mencari cara untuk melawan polusi udara tiga tahun lalu.
Pada saat itu, dia melihat dinding menghitam dari asap yang berasal dari generator diesel. Pemandangan inilah yang mengarahkan pada penciptaan Chakr Innovation.
Dhupar secara pribadi mengalami efek polusi udara. Ia mengalami masalah pernapasan saat tumbuh di Delhi.
Tidak hanya Dhupar, udara kotor juga menjadi masalah kesehatan yang serius bagi banyak orang India.
Setelah lebih dari dua tahun penelitian dan pengembangan, Chakr Innovation telah mulai menjual perangkat untuk menangkap polusi dari mesin diesel.
Sampai saat ini, perangkat telah disiapkan di 50 tempat, termasuk bisnis pribadi.
Teknologi ini melibatkan pendinginan polusi udara dalam "penukar panas" di mana partikel kotor berkumpul.
Ini kemudian dipindahkan ke area lain yang menangkap 70 hingga 90 persen dari materi partikulat. Karbon diisolasi dari emisi dan berubah menjadi tinta.
Dia mengatakan teknologi ini mungkin sangat sederhana. Namun hasilnya sangat sederhana.
“Mari bertanggung jawab dan setidaknya tidak meninggalkan jejak karbon yang lebih besar. Dan jika kita mampu mengendalikannya, mengapa tidak? Pada akhirnya, itu baik untuk kita semua,” ucap Dhupar.
Tushar Mathur, salah satu pekerja di Chakr Innovation, mengatakan dia merasa bahwa mengubah asap menjadi tinta adalah solusi yang bermanfaat.
Dia menyebut teknologi "win-win antara pebisnis dan lingkungan”.