Advertorial

Demi Bela Palestina, Bung Karno Rela Korbankan Peluang Indonesia Lolos ke Piala Dunia

Yoyok Prima Maulana

Editor

Presiden pertama Indonesia, Soekarno bahkan cekak aos kepada Israel. Baginya tak ada kompromi selama Israel masih menjajah Palestina.
Presiden pertama Indonesia, Soekarno bahkan cekak aos kepada Israel. Baginya tak ada kompromi selama Israel masih menjajah Palestina.

Intisari-online.com - Perjuangan Indonesia membela Palestina sudah dilakukan sejak republik ini berdiri.

Presiden pertama Indonesia, Soekarno bahkan cekak aos kepada Israel. Baginya tak ada kompromi selama Israel masih menjajah Palestina.

Bahkan Bung Karno rela mengorbankan "tiket" timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 1958 demi Palestina.

Sebagai informasi, Indonesia berpeluang lolos ke putaran final Piala Dunia 1958 di Swedia.

BACA JUGA:Foto-foto Menyayat Hati Si Cantik Razan Al Najjar, Merawat Warga Palestina Meski Dihujani Tembakan Israel

Kemenangan atas Cina dalam partai perdana babak kualifikasi Asia pada 12 Mei 1957 membuka lebar peluang Indonesia lolos ke babak selanjutnya.

Indonesia tinggal memainkan pertandingan penentuan melawan Israel sebagai juara wilayah Asia Barat.

Masalah muncul karena Indonesia menolak mengakui kedaulatan negara Israel dan enggan bertanding di markas mereka.

"Itu sama saja mengakui Israel," ujar Maulwi Saelan, kiper Timnas Indonesia menirukan omongan Sukarno.

BACA JUGA:Ketika Bung Karno Punya Rudal Pertahanan Udara SA-2 Buatan Rusia, Pesawat Pembom Nuklir Inggris pun Tidak Berani Menyerang Jakarta

Indonesia menempuh langkah diplomatik dan mengirim surat permohonan kepada FIFA agar laga kontra Israel dilangsungkan di tempat netral. Namun FIFA menolak.

Demi membela Palestina, Indonesia memilih untuk mengundurkan diri dari turnamen. Padahal, Indonesia punya potensi untuk lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya.

"Ya, kita nurut. Enggak jadi berangkat," ucap Saelan.

Berikut adalah aksi-aksi Soekarno dalam membela Palestina

BACA JUGA:Digembleng Secara Ganas Tentara Wanita Israel Bisa Bunuh Musuh Sambil Tertawa-tawa

1. Menolak ucapan selamat kemerdekaan dari Israel

Meski proklamasi terjadi pada 17 Agustus 1945, Indonesia baru mendapatkan kedaulatan penuh pada 1949.

Sejumlah negara memberikan pengakuan, salah satunya Israel.

Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Moshe Sharett mengirimkan telegram yang berisi tentang pengakuan penuh Israel atas Indonesia.

Mohammad Hatta menanggapinya dengan ucapan terima kasih tanpa menawarkan hubungan diplomatik.

Sementara Soekarno sama sekali tidak mau menanggapi, bahkan melirik pun tidak.

2. Bersumpah akan terus memmperjuangkan Palestina

Pada 1962, dalam sebuah pidato kenegaraan, Bung Karno terlihat berapi-api membela Palestina.

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” tegas Soekarno.

BACA JUGA:Fadli Zon Bantah Selingkuhi Janda, Begini Cara Menyadap Whatsapp Pasangan

3. Larang Israel ikut Asian Games 1962 Jakarta

Selaku tuan rumah Asian Games IV 1962, Indonesia menolak memberikan visa kepada perwakilan Israel.

Alasan resminya karena Indonesia tidak punya hubungan diplomatik

Meski begitu, alasan sebenarnya masih berhubungan dengan politik antiimperialisme. Israel masih menjajah Palestina.

BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Artikel Terkait