Intisari-Online.com - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Singapura 12 Juni nanti masih belum diketahui kepastiannya.
Meski begitu, rakyat Korea Selatan ( Korsel) mulai mengidolakan dua pemimpin yang sempat perang komentar sepanjang 2017 tersebut.
Itu yang terlihat dari hasil survei Gallup Korea kepada 1.002 responden berusia di atas 19 tahun, seperti dilansir Washington Post Jumat (1/6/2018).
Dalam survei itu, tingkat penerimaan warga Korsel kepada Trump pada 2018 ini adalah 32 persen berbanding hanya sembilan persen yang diterimanya tahun lalu.
Adapun tingkat penerimaan kepada Kim 21 persen dibanding 10 persen pada 2017 menurut survei yang digelar pada 29-31 Mei tersebut.
Pakar jajak pendapat dari Universitas Nasional Seoul, Kang Won Taek, menyebut penerimaan rakyat Korsel kepada Trump merupakan sesuatu yang langka.
Sebab, ketika dilantik pada Januari 2017, banyak rakyat Korsel yang skeptis dengan kebijakan luar negeri presiden 71 tahun itu.
"Trump adalah Presiden AS paling tidak populer di Korsel. Namun, kini dia berhasil mengubah situasinya," beber Kang.
Baca juga: Ingin Jadi Anggota BIN? Ini 5 Syarat Utamanya, Susah Banget!
Dalam analisis Kang, presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Paman Sam" tersebut diterima baik dari kalangan konservatif maupun liberal.
Konservatif memuji Trump lantaran dia selalu memberikan tekanan maksimal kepada Korut yang berhasil memaksa mereka menggelar perundingan.
Adapun kaum liberal di Korsel melihat berbagai retorika positif Trump yang selalu menekankana ingin berdialog dengan Kim.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR