Bersih-bersih Malah Bikin Sakit

K. Tatik Wardayati

Editor

Bersih-bersih Malah Bikin Sakit
Bersih-bersih Malah Bikin Sakit

Intisari-Online.com – Maksud hati ingin membersihkan rumah dengan alat vacuum cleaner, namun ternyata debu bisa memperburuk alergi dengan menciptakan sebuah ‘kabut’ tipis debu, bakteri, dan jamur. Demikian menurut sebuah penelitian baru.

Partikel debu tersebut disedot dan disemprotkan ke udara oleh pembersih vakum, yang akhirnya larut kembali dengan debu di sekitar ruangan dan terhirup kita lagi.

Sekelompok ilmuwan Australia telah mengingatkan bahwa bakteri dan jamur dapat menyebabkan terpicunya alergi, sementara ada juga risiko bakteri yang berpotensi mematikan yang ditransfer ke udara.

Dalam percobaan di University of Queensland dan Laval University di Quebec, Kanada, jejak DNA ditemukan pada bakteri yang resisten terhadap obat dan DNA dari bakteri botulismepada bayi, clostridium botulinum, yang ditemukan pada debu yang dihisap pembersih vakum.

Menurut para peneliti, debu di dalam ruangan dapat bertindak sebagai ‘kendaraan’ infeksi botulisme pada bayi yang konsekuensinya ‘parah’. Karena penelitian sebelumnya telah menghubungkan hal ini ke sindrom kematian bayi mendadak.

Menggerakkan vacuum cleaner pada karpet berdebu dan furnitur justru mengambil bakteri yang berpotensi mematikan dan menyemprotkan kembali ke udara seperti ‘aerosol’. Selain infeksi yang mematikan, debu juga dapat menyebabkan efek samping pada orang yang alergi, bayi, dan orang-orang dengan kekebalan terganggu.

Dr. Lukas Knibbs, ahli biologi yang memimpin penelitian, dan timnya menguji 21 vacuum dari berbagai umur alat dan kualitas dalam lubang pembersih, yang memungkinkan untuk menghilangkan sumber-sumber lain dari bakteri dan jamur, seperti hewan peliharaan dan hewan lainnya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, bagaimana kulit dan rambut manusiabanyak ditemukan di dalam rumah dan mereka dianggap secara signifikan sebagai hama sumber penyakit.

Hasil penelitian terbaru ini dipublikasikan ke dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology, yang menjelaskan penyedot debu sebagai sumber potensial patogen berbahaya dan mematikan dalam kasus-kasus medis yang belum terpecahkan, demikian menurut para peneliti, seperti dilansir Daily Mail.