Intisari-Online.com – Ketika kita berpikir tentang sifat ketagihan rokok, penyebab yang paling sering muncul di benak adalah stimulan nikotin. Banyaknya koyo dan permen karet yang tersedia di rak-rak toko membuktikan betapa nikotin adalah target terapi pilihan.
Melawan dogma ini, peneliti di Selandia Baru telah membuktikan lebih lanjut bahwa nikotin bukanlah satu-satunya bahan dalam produk tembakau yang membuat menghilangkan kebiasaan merokok adalah perjuangan berat.
Pada konferensi Oceania Smokefree di Auckland, Selandia Baru, Penelope Truman dari Institute of Environmental Science and Research (ESR) menyampaikan sebuah penelitian yang menunjukkan bagaimana tikus memperlihatkan kemauan yang lebih besar mendapatkan dosis asap dari non-nikotinat dicampur tembakau dibandingkan dengan dosis nikotin dan asap dari buatan pabrik rokok yang mengandung nikotin.
Truman, bersama dengan peneliti dari Victoria University, mengukur sejauh mana tikus bersedia untuk menekan tuas untuk mendapatkan dosis garam yang diresapi dengan baik hanya nikotin atau jenis asap tembakau. Dari perilaku tikus tersebut, penulis menyimpulkan bahwa zat selain nikotin membuat mereka ketagihan.
Komponen pada nicotinic berperan dalam ketergantungan pada tembakau. Namun beberapa produk tembakau rupanya menyalahgunakan, terlepas dari kadar nikotin saja. Demikian kesimpulan para peneliti.
Bahan kimia tambahan inilah yang menjadikan sulit untuk lepas dari merokok. Ini bukti formal ternyata beberapa zat dalam tembakau lebih adiktif daripada nikotin. Apa komponen dari tembakau tersebut belum dapat diidentifikasi.
Inilah yang menjelaskan mengapa sebagian terapi penggantian nikotin dan setiap jenis produk yang memberikan nikotin sebagai pengganti tidak efektif.
Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian tahun 2012 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health dan University of Massachusetts menemukan tingkat kekambuhan yang sama antara perokok yang menggunakan terapi penggantian nikotin dan mereka yang tidak.
Penelitian ini mengarah pada pengembangan obat yang efektif untuk membantu para perokok berhenti merokok. (medicaldaily)