Intisari-Online.com – Datangnya musim penghujan menyebabkan perubahan pada suhu lingkungan.
Tidak hanya pada manusia, perubahan suhu juga berdampak pada kehidupan mikroba yang tersebar di lingkungan sekitar.
(Baca juga:Mudah Mengantuk di Siang Hari? Waspada Penyakit Jantung!)
Pada beberapa jenis mikroba, perubahan ini menyediakan kemudahan untuk berkembang biak.
Akibatnya, mikroba makin mudah menginfeksi tubuh dan menyebabkan sakit.
Menurut internist, dr .Irsyal Rusad, Sp PD., MH, ada beberapa penyakit yang patut diwaspadai saat musim penghujan. Kelima penyakit menyerang siapa saja tanpa memandang usia.
Faktor kebersihan menjadi jurus utama dalam pencegahan infeksi kuman penyebab kelima penyakit tersebut.
“Jangan lupa cuci tangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Makanan pastikan selalu diberi penutup sehingga aman dari serangan lalat,” kata dokter pengasuh Rubrik KonsultasiPenyakit Dalam Kanal Kompas Health itu.
Selain itu, ia juga mengingatkan untuk selalu makan hidangan bergizi dan olahraga.
Pola hidup sehat akan memperkuat daya tahan, sehingga menghalau berbagai serangan bakteri dan virus penyebab penyakit.
(Baca juga:Benarkah Banyak Orangtua Tak Tahu Bagaimana Menanggulangi Diare dengan Cepat dan Tepat?)
Berikut adalah lima penyakit yang perlu diwaspadai saat datangnya musim hujan: Diare Penyakit yang ditandai buang air besar cair berkali-kali ini disebabkan sekelompok bakteri.
Beberapa bakteri yang menyebabkan bakteri antara lain Shigella dysentria, Salmonella Spp, Compylobacter jejui, Escherichia coli (E.coli), dan Entamoeba histolytica. Bakteri ini menginfeksi saluran usus, sehingga menyebabkan tinja cair dan berlendir.
Bila mengalami diare disarankan segera ke dokter dan banyak mengonsumsi cairan. Tifoid Tifoid adalah penyakit yang ditandai demam hingga 39-40 derajat celcius.
ini disebabkan bakteri Salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna melalui mulut, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Kuman menyebar melalui muntah dan kotoran penderita yang terbawa di kaki lalat, yang kemudian mengkontaminasi makanan.
Sebagian besar kuman sebetulnya mati saat memasuki saluran pendernaan karena terkena asam lambung.
Namun kuman yang masih hidup ternyata mampu menginfeksi usus halus dan menyebabkan demam tifoid.
(Baca juga:Sakit Perut, Muntah Hingga Demam Setelah Makan Sushi, Mungkin Ada Cacing Parasit yang Termakan) Penderita demam tifoid sebaiknya segera menjalani pengobatan dan menjalani bed rest. Istirahat selama 7-14 hari membantu tubuh lekas pulih. Leptospirosis Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira sp yang menyebar lewat urine tikus.
Penyakit ini menyebabkan kulit penderita kekuningan dan mukosa mengering. Pada beberapa kasus, penyakit ini disertai diare atau konstipasi. Penyakit ini mencapai puncaknya saat musim hujan atau banjir tiba. Saat itu Leptospira sp dalam urine tikus menyebar lewat air, dan masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir.
Selanjutnya terjadi perbanyakan, sehingga bakteri bisa menyebar ke berbagai jaringan tubuh terutama ginjal dan hati. Untuk mendiagnosa Leptospirosis, maka hal yang perlu diperhatikan adalah riwayat penyakit, gejala klinis dan diagnosa penunjang.
Untuk diagnosa penunjang bisa dilakukan lewat urine dan darah. Bila positif leptospirosis, penderita bisa diobati dengan antibiotika.
(Baca juga:Ingin Mengatasi Penyumbatan Pembuluh Darah? Donor Darah Solusinya) Penyakit kulit Hujan dan banjir rentan membawa beberapa bakteri yang menyerang kulit.
Serangan bakteri menyebabkan rasa gatal di seluruh tubuh. Penyakit kulit juga bisa disebabkan jamur akibat suhu yang lembab. Untuk mengarasi serangan ini, penderita bisa menggunakan obat kulit hingga antibiotik. Demam berdarah (DB) Berbeda dengan penyakit di atas, demam berdarah disebabkan virus dengue yang terdiri atas 4 strain.
Untuk mengatasi serangan virus dengue, penderita DB harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi asupan bergizi.
Virus dengue diketahui dibawa nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di air jernih tergenang. Air jernih tergenang banyak ditemukan saat musim penghujan tiba. (kompas.com)