Intisari-Online.com – Bagi penderita diabetes, luka kecil apa pun di kaki, bisa berarti bencana. Risikonya tidak tanggung-tanggung, yakni amputasi atau bahkan kematian. Kurangnya pengetahuan penderita terhadap perawatan kaki mereka, menambah angka amputasi dan kematian akibat diabetes di Indonesia.
Mau tahu apa saja yang dilakukan pada kaki Anda di salon kaki diabetes? Berikut ini adalah perawatan yang diberikan selama sekitar 30 menit dengan kisaran harga Rp150.000,- hingga Rp200.000,- ini.
- Pemeriksaan fisik kaki. Fisik kaki perlu diperiksa untuk mengetahui tingkatan komplikasi yang dialami si pasien sejak dini. Sehingga dapat diterapkan perawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut.
- Pemeriksaan pembuluh darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara tekanan darah di tangan dan kaki. Sehingga kita bisa memantau seberapa besar penurunan aliran darah ke kaki.
- Pemeriksaan saraf kaki. Pemeriksaan ini akan memberitahu kita apakah fungsi kerja saraf masih normal atau tidak.
- Pengobatan luka. Luka yang tak kunjung sembuh biasanya dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan desinfektan untuk mencegah terjadinya infeksi. Luka terbuka akan dibalut dengan kain kasa yang nantinya secara rutin akan diganti, supaya tidak terjadi pembusukan.
- Pembersihan kulit mati dan menebal. Kulit-kulit mati (kulus) yang dibiarkan akan menimbulkan risiko fatal. Pembersihan kulit atau jaringan mati itu menggunakan hydro gel yang mampu menghancurkan kulit mati tersebut. Bisa juga menggunakan mesin gerinda khusus untuk membersihkan kulit atau amplas kaki dan batu apung khusus pembersihan kulit kaki.
- Pemotongan kuku. Kuku yang menebal dan mengeras dipotong dengan tang kuku sesuai dengan bentuk ujung jarinya. Pemotongan yangbenar akan mencegah timbulnya luka pada sela-sela kulit.
- Pemakaian pelembab. Kaki dibalur dengan pelembab khusus pada kaki diabetes untuk mencegah kaki dari kekeringan.
Melakukan perawatan kaki secara teratur akan mencegah kaki dari risiko amputasi. Namun, bila kaki memang sudah parah pun bukan berarti lantas amputasi, karena alternatif lain bisa dilakukan untuk mempertahankan ini. Silakan
simak artikel ini. (
Intisari)