Intisari-Online.com - Belakangan ini, Jakarta semakin macet. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun membenarkan kondisi ini. Seperti dituturkan kepada Kompas.com, Jokowi mengatakan, meledaknya jumlah kendaraan roda empat serta roda dua menjadi biang kerok kemacetan di Jakarta, belakangan.Kondisi jalan raya yang semakin macet tidak hanya menyebabkan stres tetapi juga meningkatkan kemungkinan kematian dini. Menurut sebuah penelitian baru, tinggal di dekat jalan raya yang padat kendaraan berisiko meningkatkan kematian dini, meski kondisi polusi udara masih dinilai aman.Penelitian besar ini menemukan bahwa paparan polusi udara akibat asap kendaraan meningkatkan risiko kematian sebanyak 7% dibandingkan dengan hidup di lingkungan yang lebih tenang.Bahaya dari polusi udara diantaranya serangan asma, serangan jantung dan stroke.Partikel mikroskopis yang sebagian besar dihasilkan oleh knalpot telah terbukti menyebabkan kerusakan paru-paru, perubahan berbahaya dalam pembuluh darah, dan pembekuan darah.Penelitian yang dilakukan selama dua dekade ini memeriksa data dari 22 penelitian yang melibatkan lebih 367.000 penduduk kota-kota besar di 13 negara di Eropa. Para peneliti melihat dampak dari kontak yang terlalu lama dengan debu, asap kendaraan, dan limbah pabrik. Peneliti menemukan, risiko kematian meningkat hanya pada laki-laki, tidak pada perempuan.Pemimpin studi Dr Rob Beelen dari Utrecht University di Belanda mengatakan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan polusi udara dalam jangka panjang menimbulkan ancaman terbesar bagi kesehatan. (Daily Mail)