Anak-anak yang Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang

K. Tatik Wardayati

Editor

Anak-anak yang Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Anak-anak yang Rentan Alami Gangguan Tumbuh Kembang

Intisari-Online.com – Sulit diprediksi apakah anak yang lahir normal, selanjutnya akan berkembang normal juga ataukah sebaliknya, abnormal. Demikian pula sebaliknya, anak yang ketika lahir abnormal, bisa saja berkembang menjadi anak normal. Semua anak berisiko.

Namun, ada beberapa anak yang berisiko tinggi dalam tumbuh kembang mereka, terutama seperti berikut ini.

  • Kehamilan risiko tinggi.
  • Persalinan risiko tinggi.
  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Prematur
  • Hyperbilirubinemia / Icterus (kuning)
  • Lahir tidak langsung menangis (Asfiksia)
  • Infeksi dalam kandungan
  • Perawatan NICU/PICU lama
  • Kejang
  • Trauma kepala
  • Malnutrisi (gizi buruk)
  • Obat jangka panjang
  • Riwayat keluarga
  • Pola asuh yang tidak melekat.
Oleh karena itu nutrisi dan stimulasi diperlukan dalam tahapan perjalanan tumbuh kembang anak sejak lahir. Nutrisi dan stimulasi juga diperlukan dalam perkembangan otak usia dini karena harus melalui periode kritis dari umur 0 hingga 2 tahun yang dilanjutkan hingga 6 tahun, saat perkembangan otak mencapai 95 persen.

Nutrisi utama yang diperlukan oleh bayi adalah ASI, khususnya pada 6 bulan pertama, yang akan membuka masa kritis pertama dari sirkuit otak dengan melihat dan mendengar. Pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun, yang akan memperbaiki sirkuit otak di dalam periode kritis. (*)