Intisari-Online.com -Pagi ini abu Kelud sudah terbang mencapai Bogor. Sebelumnya hujan abu sudah menutup wilayah-wilayah di Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta dan Solo. Bagaimana cara tepat untuk menekan dampak buruk abu vulkanik terhadap kesehatan kita?
Setelah terjadi hujan abu akibat letusan gunung berapi, gejala gangguan umum seperti ini biasanya terjadi:
- hidung beringus dan terasa tidak nyaman
- tenggorokan teriritasi, serak, kadang kala disertai batuk kering
- pada orang-orang yang sudah mengidap gangguan pernapasan sebelumnya, timbul gejala bronkhitis yang parah sampai saat paparan abu sudah selesai.
- penderita asma, emfisema, dan brokhitis terganggu jalan napasnya; napas pendek, batuk, dan napas berbunyi
- sulit bernapas
Tapi jangan lupakan mata. Paparan abu vulkanik dapat membahayakan mata Anda lantaran bersifat abrasif. Yang pasti terjadi tentu mata terasa tak nyaman, iritasi, apalagi terhadap pemakai lensa kontak. Yang banyak terjadi adalah:
- Mata terasa kelilipan benda asing
- Mata terasa sakit, gatal, atau merah
- Mata belekan atau berair
- Kornea tergores
- Peradangan pada lapisan luar bola mata, yang mengakibatkan mata merah, mata terasa panas, dan mudah silau.
Abu yang kecil dapat berakibat maut, bila dalam keadaan basah membebani atap rumah, sehingga ambruk dan menimpa penghuni. Berkendaraan di jalanan yang penuh abu juga mesti ekstra hati-hati karena licin sehingga rawan kecelakaan.
Di dalam abu vulkanik terdapat silika kristalin bebas (silikondioksida, SiO2) dalam bentuk berbagai mineral. Disebut “bebas” karena silikondioksidanya tidak terikat pada elemen lain. Silika kristalin yang terisap melalui napas dapat menimbulkan penyakit silikosis, yaitu paru-paru lecet sehingga fungsinya terganggu.
Walaupun kasus silikosis jarang terjadi sebagai akibat dari letusan gunung berapi, ada baiknya ekstra hati-hati.
Tips Menjaga Anak-anak Jika Terjadi hujan Abu Vulkanik
- Bila abu sampai masuk ke rumah, berarti di luar abu cukup tebal; usahakan anak-anak tetap tinggal di dalam rumah.
- Beritahu anak Anda agar tidak berlari-larian, atau melakukan kegiatan fisik lain yang aktif sehingga mereka akan bernapas lebih kencang. Abu akan masuk lebih dalam ke paru-paru.
- Bila di dalam rumah ada abu, anak-anak harus mengenakan masker; usahakan masker ukuran anak-anak.
- Abu yang sampai tertelan terbukti tidak berbahaya bagi kesehatan , baik anak maupu orang dewasa.
- Semakin sering melakukan pembersihan abu, semakin baik.
(
The U.S. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)/LW)