Intisari-Online.com - Ada yang mengatakan, menguap menular (contagious yawning) disebabkan oleh gelombang emosional yang sama antara orang yang satu dengan lainnya.
Seperti yang ditulisRobert Preidt, reporter kesehatanHealthDay News diWebMD.com, menguap yang menular terjadi sebagai responskarenamelihat, berpikir,atau mendengar tentangaktivitasmenguap. Ini berbeda dari menguap spontan yang terkaitkelelahanatau merasabosan.(Baca juga: Menguap Belum Tentu Tanda Bosan)
Studilainmenunjukkan,menguap bisa menular karena adanya hubungan denganempati. Tapi pada penelitianterbaruditemukan bahwa menguapyangmenularjustruberhubungandengan usia,dan tidak terkait dengan empati, kelelahan,atau tingkat energiseseorang.
Para penelitiDuke University membuat penelitian tentang berapa orang yang menguap setelah menonton video bertema menguap dengan durasi tiga menit. Hasilnya, sekitar328orang sehat yang ikut menguap saat menonton video tersebut.
Dan dari jumlah itu, hanya 8 persen saja yang berusia lanjut. Itu menunjukkan, usiabukansatu-satunya faktor independen yang secara signifikan dipengaruhi menguap menular.Karena buktinya, semakin tua seseorang, semakin kecil kemungkinan mereka menguap saat menonton video.(Baca juga: Saat Mulut Tak Bisa Menutup Setelah Menguap)
JurnalPlos ONE (14/3) yang juga menulis tentang penelitian ini mengatakan, ternyata beberapa pesertajugalebih rentan terhadap menguap menular daripada yang lain.
Dan para penelitidi sana juga mengatakan,menguap menular kurang umum pada orang dengan autisme atau schizophrenia. (Ester, Tabloid Nova)