Intisari-Online.com - Kira-kira risiko apa saja jika seseorang sering menahan buang air kecil? Kabarnya, sering menahan buang air kecil bisa menimbulkan “batu“? Apakah benar? Dan apakah ada perbedaan risiko antara laki-laki dan perempuan jika sering menahan buang air kecil?
Tentu, kita semua paham bahwa urine dihasilkan oleh ginjal. Setelah itu, urine akan mengalir menuju kandung kemih melewati saluran ginjal.
dr. Ponco Birowo, SpU, Phd mengatakan, kandung kemih manusia mampu menampung urine sebanyak 300-500 ml. Ketika kandung kemih sudah terisi urine sebanyak lebih dari 150 ml atau sekitar 200 ml, ada sinyal dikirim ke otak yang kemudian mendorong seseorang untuk buang air kecil.
"Kalau letak toilet terjangkau, seseorang akan segera pergi ke toilet untuk buang air kecil. Tapi jika letak toilet tidak terjangkau, seseorang dengan sangat terpaksa harus menahan buang air kecil," kata dr. Ponco.
(Baca juga: Jangan Anggap Sepele Sering Pipis)
Semakin lama seseorang menahan buang air kecil maka semakin banyak juga urine yang ditampung di kandung kemih. Kalau urine yang ditampung lebih dari 500 ml, dinding akan melar dan menipis.
Jika dinding kandung kemih sering melebar akibat menampung urine terlalu banyak, kandung kemih tidak kuat lagi memompa urine. "Sehingga akan ada urine yang tersisa di kandung kemih. Sisa urine di kandung kemih sangat mungkin menimbulkan pengendapan menjadi batu," ungkap dr. Ponco.
Sisa-sisa urine di kandung kemih juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran ginjal dan kandung kemih. Kemungkinan terbentuknya batu di kandung kemih lebih besar terjadi pada laki-laki karena saluran buang air kecilnya lebih panjang.
Tak ada waktu yang pasti kapan seseorang yang sering menahan buang air kecil akan mengalami risiko-risiko di atas. Tapi kalau memang ada seseorang yang sangat sering menahan kencing, setelah enam bulan ia bisa mengalami risikonya.
(Baca juga: Mengapa Tak Kencing Saat Tidur)
Mengenai batu pada kandung kemih biasanya terbentuk setelah satu tahun. dr. Ponco mengatakan, batu pada kandung kemih sebagian besar harus diobati dengan dioperasi. Tapi kalau belum terjadi batu, seseorang yang dinding kandung kemihnya sudah melebar perlu melakukan terapi untuk menormalkan kembali fungsi dinding kandung kemih sebagai pemompa urine. Diperlukan waktu cukup lama untuk terapi.
"Oleh karena itu, daripada menderita beberapa penyakit akibat sering menahan kencing lebih baik mencegahnya. Caranya pertama, minum banyak air putih. Setiap kali kebelet buang air kecil, langsung pergilah ke toilet. Menahan buang air kecil bukan suatu kebiasaan yang baik," kata dr. Ponco.