Di Madura, Guru Terlambat Dikalungi Kardus Bertuliskan 'Saya Malu Datang Terlambat'

Moh Habib Asyhad

Editor

Di Madura, Guru Terlambat Dikalungi Kardus Bertuliskan 'Saya Malu Datang Terlambat'
Di Madura, Guru Terlambat Dikalungi Kardus Bertuliskan 'Saya Malu Datang Terlambat'

Intisari-Online.com -Banyak cara bisa dilakukan untuk melatih kedisiplinan di sekolah. Tidak hanya untuk para murid yang menimba ilmu, tapi buat para guru yang memberi ilmu yang terlambat. Salah satunya: di Madura, guru terlambat dikalungi kardus bertuliskan “Saya malu datang terlambat”.

Sekolah yang dimaksud adalah Madrasah Aliyah Miftahul Ulum yang terletak di Desa Betet, Pamekasan, Jawa Timur. Di sana, guru yang terlambat harus mengenakan kalung kardus dengan tulisan itu selama jam pertama pelajaran berlangsung sampai usai. Bukan, ini bukan kebijakan sekolah, melaikan atas kesepakatan antara guru dan para siswa di kelas tersebut.

Ahmad Faridi, salah satu guru pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut, seperti dilaporkan Kompas.com, mengatakan, pemberian hukuman itu bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan guru dan murid. Faridi mengakui, sebelum hukuman ini berlaku, kedisiplinan di sekolahnya sangat rendah.

“Siapa pun yang datang terlambat, langsung ambil sendiri kalung kardusnnya dan masuk ke dalam kelas dalam keadaan malu karena diledeki temannya,” kata Faridi.

Masih dari laporan Kompas.com, sejak hukuman diterapkanpadaawal semester ganjil kemarin, sudah terjadi peningkatan kedisiplinan baik di kalangan siswa ataupun guru itu sendiri. Terutama di kalangan siswa yang berasal dari pondok pesantren yang biasa terlambat di jam pertama pelajaran.

“Kita tahu, siswa yang berasal dari pesantern sering terlambat karena harus antri mandi. Tapi saat ini sudah berkurang,” tutur Faridi yang pernah merasakan kalung kardus bertuliskan “Saya malu datang terlambat” tersebut. (Kompas.com)