Batu Akik Mineral Silika yang Dililit Mistik:Getaran Kosmis Batu Akik

Moh Habib Asyhad

Editor

Batu Akik Mineral Silika yang Dililit Mistik:Getaran Kosmis Batu Akik
Batu Akik Mineral Silika yang Dililit Mistik:Getaran Kosmis Batu Akik

Intisari-Online.com -Khasiat batu akik mineral silika yang dililit mistik untuk mengobati penyakit sudah pula diyakini keampuhannya oleh banyak orang. Cara yang selama ini dipraktikkan, batu akik disentuhkan atau digosok-gosokkan ke bagian tubuh yang sakit. Cara lain lagi, dengan merendamnya beberap saat dalam air atau cairan lain, kemudian meminumkan air rendaman itu pada si sakit.

Yang lebih ekstrem lagi, batu akik dihancurkan hingga menjadi bubuk halus. Nah, puyer akik inilah yang diminumkan. (Hanya saja, cara terakhir ini kelewat berisiko. Soalnya, ada batuan atau mineral tertentu yang beracun kalau sampai tertelan.)

Kepercayaan macam ini sesungguhnya tidak hanya meluas di kalangan masyarakat Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Di Eropa, khususnya Austria, dan Amerika Serikat pun merebak. Bahkan, kabarnya di Austria sudah ada satu rumah sakit yang khusus melakukan pengobatan menggunakan batu-batu permata, termasuk batu akik.

Konon, cukup banyak pasien berdatangan setiap hari. Mereka biasanya dianjurkan mengitari sebuah lemari berisi berbagai jenis batu permata berkhasiat, agar mendapatkan pancaran sinar atau getaran kosmisnya.

Pengobatan menggunakan batu permata ini awalnya berasal dari India. Menurut teori getaran kosmis, dari tubuh setiap orang sesungguhnya terpancar sinar berwarna, yang disebut aura. Kalau seseorang sedang sakit atau tidak enak badan, auranya akan memudar. Agar bisa kembali sehat, pancaran aura orang tersebut mesti diperkuat lagi. Untuk itu, ia mesti di-charge, antara lain, menggunakan batu permata tertentu yang getaran warnanya sesuai.

Akik mirah delima alias rubi, misalnya, konon cukup cespleng untuk mengobati penyakit anemia alias kurang darah, tekanan darah rendah, dan rematik. Sementara koral, yang juga sering disebut merjan, kabarnya mujarab untuk mengatasi penyakit hati atau lever dan batu empedu.

Kusta bisa dienyahkan dengan nilam atau safir, asma menggunakan batu permata tiger's eye (mata harimau), kanker - jenis apa pun – dapat diganyang dengan batu permata cat's eye (mata kucing), sedangkan penyakit kencing manis alias diabetes bisa dihalau pakai intan. Air rendaman zamrud dipercaya ampuh sebagai obat stopcret, khususnya untuk menghentikan muntaber. Eksem atau kudisan bisa dirontokkan dengan nilam atau safir.

Begitu pula dengan derita sakit pinggang. Selain dengan akik mirah delima, penyakit jantung, katanya, bisa disembuhkan lewat pancaran aura akik biduri delima (garnet pirop). Batu giok berkhasiat dalam pengobatan penyakit ginjal. Penyakit radang paru-paru, konon, bakal hengkang begitu penderita di-charge dengan akik cinde alias batu permata malakhit. Sementara kelumpuhan, menurut kepercayaan, bisa disembuhkan lewat akik mirah delima.

Selain resep dasar macam itu, banyak tabib di India mempraktekkan resep-resep umum. Mereka biasanya merendam beberapa jenis batu permata, sesuai dengan jenis penyakit si pasien dan khasiat batu permatanya, ke dalam air. Umumnya merupakan kombinasi antara zamrud, akik mirah delima, mata kucing, koral, topas, nilam alias safir, pirop, intan, dan mutiara. Air rendamannya kemudian dijadikan semacam tonikum, yang mesti diteguk oleh si pasien.

Tentu saja, batu permata tersebut mesti asli dan alami. Bukan batu permata sintetis yang bikinan manusia atau imitasinya. Biarpun alami, kalau itu bukan batu permata aslinya tapi dari jenis batu permata lain yang diserupakan, ya tetap saja kurang dipercaya kemanjurannya. Katanya lagi, semakin jarang terdapat di alam semakin mencuat khasiatnya.

Artikel ini pernah dimuat diIntisariedisi Juli 1993 dengan judul "Batu Akik, Mineral Silika yang Dililit Mistik".