'Smartphone' Mengubah Konsep Bekerja

Ade Sulaeman

Editor

'Smartphone' Mengubah Konsep Bekerja
'Smartphone' Mengubah Konsep Bekerja

Intisari-Online.com - Berdasarkan suatu penelitian, ketergantungan para pengguna ponsel pintar terhadap perangkatnya kini tidak sebatas untuk menelepon, mengirim pesan singkat atau surat elektronik. Orang dewasa di Amerika Serikat menghabiskan 10 persen waktunya dalam menggunakan ponsel pintar untuk berselancar di Internet, menggunakan aplikasi mobile, dan berpartisipasi dalam jejaring sosial.

Saat ini, berdasarkan penelitian tehadap 21.000 pengguna ponsel pintar yang dilakukan oleh IDG (perusahaan yang bergerak di bidang teknologi media, penelitian, dan penyelenggara acara), penggunaan ponsel pintar tidak sebatas pada jam kerja saja (9-to-5 phenomenon). Sebagian besar responden (57 persen) lebih sering mengakses teknologi informasi setelah jam kerja dibadingkan saat bekerja.

Mayoritas (61 persen) mengatakan mereka melihat video melalui ponsel, dengan informasi tentang produk teknologi sebagai jenis video yang paling sering dilihat (56 persen). Sisanya video yang berhubungan pekerjaan (45 persen) dan film. “Sebelumya, kita seolah terikat dengan kantor apabila akan bekerja. Kini ‘kerja’ sudah benar-benar menjadi kata kerja, bukan sebuah tempat,” ujar Matthew Yorke, presiden dari IDG Global Solutions.

Ponsel pintar juga telah menggiring pada masa-masa akhir digunakannya perangkat-perangkat tunggal (single-use devices). Sebagian besar responden sudah tidak lagi menggunakan jam, alarm atau perangkat pemutar musik. Selain itu, 35 persen responden juga menyatakan sudah tidak lagi menggunakan telepon rumah.

IDG juga mendapat temuan lain, yaitu meskipun penggunaan ponsel meningkat, para pelaku di bidang pemasaran jarang yang memanfaatkannya. Tahun lalu, hanya satu persen biaya pemasaran yang dihabiskan khusus untuk ponsel. Namun, IDG berani memproyeksi bahwa ketidakseimbangan ini akan berubah seiring waktu. Mereka menilai meski di tahun 2012 hanya menghabiskan $8 miliar, namun di tahun 2014 akan mencapai $14,2 miliar. (BusinessNewsDaily)