Musik Elektronik, Dulu Identik dengan DJ

Rusman Nurjaman

Penulis

Musik Elektronik, Dulu Identik dengan DJ
Musik Elektronik, Dulu Identik dengan DJ

Intisari-Online.com -Meski terbilang baru meramaikan belantika musik dalam satu dekade terakhir, band elektronik sebenarnya bukan barang baru. Di beberapa negara maju perkembangannya sudah mulai menggejala di awal abad ke-20. Era itu banyak diwarnai oleh penemuan baru di bidang teknologi media seperti teknologi osilasi dan semikonduktor. Dua piranti inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan untuk membuat synthesizer dan komputer. Wajarlah jika ada yang menyebutkan, musik elektronik sebagai sebuah genre dipicu oleh progresi teknologi dalam bermusik.

Pada dekade 1970 dan 1980-an, beberapa musisi tanah air juga menggunakan piranti elektronik seperti synthesizer untuk memproduksi musiknya. “Meski pada awalnya hanya meniru, tapi kemudian mereka menemukan corak dan karakter musiknya sendiri,” kata Gustaff Hariman Iskandar, pengamat musik kontemporer dari Common Room, Bandung.

Awalnya, teknologi synthesizer adalah sebuah alat musik mahal sebesar lemari dan tidak cukup portabel untuk dimainkan di panggung. Namun seiring dengan perkembangan zaman, makin kecil, makin terjangkau, akhirnya sampai ke Indonesia. Fariz RM, misalnya, pada dekade 1980-an membuat sebuah album inspiratif yang semua instrumennya dia mainkan sendiri.

Pemakaian synthesizer kian meluas pada periode 1990-an. Namun pada era itu musik elektronik hanya muncul di ranah-ranah yang terbatas, seperti tekno, house dan DJ. Sekarang musik elektronik lebih eksploratif lagi. Misalnya, dengan menciptakan karya musik dari bebunyian yang ada di sekeliling kita atau bersumber dari alat mainan anak-anak biasa. Sebelum kemudian diramu dengan perangkat software hingga menjadi komposisi musik yang ciamik.

“Kita coba runtuhkan pandangan umum bahwa musik elektronik itu hanyalah musikdanceyang biasa dimainkan para DJ di klab,” ujar Grahadea Kusuf, salah satu personel Homogenic, grup musik elektronik asal Bandung. Musik elektronik yang diproduksinya juga bisa didengarkan dan dibawakan di panggung-panggung live biasa dan bisa menyatu dengan genre-genre lain di panggung yang sama.