Dalam waktu tak kurang dari sehari, mayat Osama bin Laden langsung bisa diidentifikasi. Selain memang ada dokter forensik yang ikut menyerbu ke tempat tinggal Osama, penggunaan teknologi analisis DNA ikut memberi andil.
John Brennan, Asisten Presiden untuk Keamanan Negara dan Terorisme, menyatakan, dari bukti DNA 99,9% tubuh tersebut adalah tubuh Osama. Perlu diketahui bahwa Osama tidak memiliki saudara kandung penuh, namun ada 50 saudara kandung setengah (lain ibu) dan 24 anak. Dalam serangan itu tewas juga anak Osama bin Laden yang berusia sekitar 20 tahun, Hamzah bin Laden.
Tidak dijelaskan asal usul DNA yang digunakan sebagai pembanding diperoleh dari mana. Sama seperti sifat dasar pengujian itu sendiri. Beredar kabar, kemungkinanpara ilmuwan forensik menganalisis DNA bin Laden menggunakan reaksi berantai polimerase untuk memperkuat daerah kunci antara 13 dan 16 yang disebut short tandem repeat (STR). STR ini kemudian dibandingkan dengan pola STR yang sama dari keluarganya.
Pola STR siapa yang dibandingkan? Ini juga masih tanda tanya. Beberapa sumber menyatakan bahwa sumbernya dari tubuh saudara perempuan lain ibu, yang dilaporkan meninggal di Massachusetts General Hospital di Boston. Sayangnya, pihak rumah sakit menampik hal ini. "Tidak ada bukti ia pernah di sini," kata juru bicara RS, Sue Jim.
Teknologi STR adalah analisis forensik yang mengevaluasi daerah-daerah khusus (lokus) yang ditemukan pada DNA nuklir. Sifat variabel (polimorfik) dari daerah STR yang dianalisis untuk pengujian forensik memperkuat perbedaan antara satu profil DNA dan lainnya. Sebagai contoh, kemungkinan bahwa dua individu (kecuali kembar identik) akan memiliki profil DNA 13-lokus yang sama bisa 1 banding 1 miliar atau lebih.