Intisari-Online.com - Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi untuk Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) menyatakan bahwa orang Denmark merupakan orang yang paling bahagia di antara 40 negara yang diteliti oleh OECD. Tergantung skala kebahagiaan yang digunakan, orang Amerika berada di nomer 12 atau 19.OECD menggunakan data dari jajak pendapat Gallup tahun 2010 untuk menghitung kebahagian dan kesejahteraan masyarakat di 40 negara yang berbeda. Pada skala 0 - 10, penduduk Denmark memperoleh angka rata-rata 7,8 dalam hal kepuasan hidup. Penduduk Kanada, Norwegia, Swis, Swedia, Belanda, Australia, Israel, dan Finlandia membuntuti di belakang penduduk Denmark. Lalu diikuti Irlandia, Austria, dan AS yang memiliki skor 7,2. Sedangkan yang paling tak bahagia adalah penduduk Cina dan Hongaria dengan skor 4,7.
Saat ditanya, "Bagaimana kabar Anda hari ini?" orang Denmark menduduki peringkat atas dengan menjawab pernyataan yang positif. Pada skala yang sama, orang Amerika Serikat menduduki peringkat ke-19 dengan prosentasi 83% menjawab positif.
Secara keseluruhan, laporan OECD menemukan bahwa kesejahteraan meningkat secara rerata pada 15 tahun belakangan. OECD juga menyelidiki faktor kehidupan yang mana yang memiliki pengaruh besar terhadap kesejahteraan. Mereka melakukan survei online terhadap sekitar 500 ribu di seluruh dunia dan hasilnya dibandingkan dengan laporan soal kebahagiaan tadi. Satu hal yang menarik, "memiliki pekerjaan merupakan elemen dasar dari kesejahteraan. Pekerjaan yang baik tak hanya akan memberikan imbalan, namun juga membentuk identitas pribadi dan kesempatan untuk relasi sosial."
Survei juga mengungkapkan bahwa jarak kantor dari rumah yang lebih pendek, akses ke ruang hijau, lingkungan yang bersih, waktu luang bersama keluarga dan teman, kesehatan yang baik dan terlibat dalam aktivitas politik (seperti mendukung petisi atau menghubungi anggota parlemen) berhubungan secara langsung dengan perasaan bahagia dan berpengaruh besar dalam pendapatan seseorang.(Life's Little Mysteries)