7 Langkah Meningkatkan Energi Anda

Agus Surono

Editor

7 Langkah Meningkatkan Energi Anda
7 Langkah Meningkatkan Energi Anda

Intisari-Online.com– Hari yang sibuk menguras tenaga Anda? Siap-siap untuk lelah. Yang patut diingat, lelah tidak seperti penyakit atau kelainan. Ia merupakan gejala yang mendasari persoalan. Kenali penyebab yang berbeda dari kelelahan dapat membantu mencari lokasi tepat dalam hidup Anda yang perlu perbaikan atau bantuan.

Ada banyak penyebab yang menurunkan energi: stres; toksin yang ngendon di tubuh; tak seimbangnya kelenjar tiroid, ginjal, atau pituitari; alergi atau sensitif terhadap makanan atau lingkungan; defisiensi pada satu atau lebih nutrien; mengonsumsi makanan atau minuman berisiko; kualitas tidur jelek atau kuantitas kurang atau insomnia; dll.

Membuat beberapa perubahan gaya hidup di bawah dapat menciptakan energi berlebih dan menyegarkan kembali pikiran.

  1. Minyak esensial seperti lemon dan pepermin dapat dengan cepat memperkuat Anda. Gunakan beberapa tetes di kamar mandi, sapu tangan, rupa-rupi barang, atau pada lilin aromaterapi. Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Cincinnati, orang yang terpapar bau pepermin melakukan kinerja yang lebih baik sebanyak 25% dalam sebuah tes dibandingkan dengan yang tidak terpapar. Penelitian lain juga memberikan hasil mirip untuk bau lemon. Baik lemon maupun pepermin merupakan bebauan peningkat gairah sehingga membuat orang terjaga.
  2. Latihan napas. Luangkan waktu satu menit sehari dengan melakukan latihan napas dalam untuk memperkuat tubuh Anda. Andrew Weil, MD, dalam bukunya Spontaneous Healing, memberikan saran berikut: duduk nyaman dengan mata tertutup. Istirahatkan lidah di belakang gigi depan. Ambil dan buang napas dengan cepat melalui lubang hidung. Hanya lubang hidung. Bernapas dan menghembuskan napas harus pendek dan sama panjang. “Gerakan dada harus cepat dan mekanis, seperti melenguh, memompa udara.” Lakukan selama 15 detik pada saat pertama kali dan tambahkan 5 detik setiap mencobanya sampai penuh 1 menit.
  3. Konsumsi suplemen makanan hijau. Stres membuat kelenjar ginjal, tiroid, dan pituitari bekerja ekstrakeras. Pituitari, kelenjar kecil yang ditemukan di otak, mengatur kelenjar ginjal (berbentuk segitiga yang berada di atas ginjal) dan kelenjar tiroid (yang ada di kerongkongan). Herbalis dari Kanada, Walter Enns, menyarankan untuk mengonsumsi suplemen makanan hijau berbasiskan ganggang, gandum, alfalfa, atau jewawut untuk memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar tadi. Pada umumnya suplemen itu sudah berbentuk tepung sehingga tinggal menambahkan air untuk dimakan, tablet, atau kapsul.
  4. Belilah pemurni udara (air purifier) untuk membersihkan banyak polutan dan alergen yang tak bisa ditangkal tenggorokan.
  5. Konsumsi makanan kaya nutrien. Kekurangan salah satu nutrien sudah bisa memicu kelelahan. Yang paling sering adalah kekurangan vitamin B komplek, zat besi, dan magnesium. Suplemen vitamin B komplek bisa membantu meningkatkan energi Anda karena larut dalam air dan perlu diisi ulang setiap hari. Wanita sering kekurangan besi karena tiap bulan mengalami menstruasi. Zat besi ini ditemukan di pisang, kuning telur, kacang-kacangan, serta sayuran laut. Hindari makanan yang “segera menyenangkan” seperti makanan manis, roti gandum-putih, pasta, kopi, dan minuman berkafein lainnya, cokelat, dan alkohol karena mengandung energi parah. Kurangi makanan berlemak karena mengurangi kemampuan tubuh menyalurkan oksigen, menciptakan perasaan kuyu, lesu, lelah. Minuma delapan gelas air putih untuk menggelontor kelebihan lemak dan toksin dari tubuh. Hindari makan pemicu alergi selama satu atau dua minggu untuk melihat reaksinya, kemudian secara bertahap masukkan lagi dalam menu makan Anda. Makanan ini meliputi produk susu, gula, pewarna makanan, teh dan kopi, buah citrus. Jika Anda tidak berpikir tidak alergi terhadap makanan, pertimbangkan banyak gejala ini: lelah, masalah kulit mulai jerawat, eksim, psoriasis, asma, diare, sembelit, dan gangguan pencernaan. Jika Anda merasa capek setelah makan, amati apa yang barusan Anda makan.
  6. Istirahat yang cukup.Weil menyatakan bahwa istirahat yang kurang merupakan salah satu penyebab tubuh rentan sampai sakit. Usahakan perputaran udara di kamar tidur lancar sehingga udara bersih senantiasa tersedia. Hindari kafein dan perangsang seperti efedrin (ditemukan di banyak makanan herbal dan produk minuman berenergi) dan pseudoefedrin, peluruh dahak. Sebagai gantinya cobalah minum teh chamomile atau teh herbal formula lain untuk membantu tidur nyenyak. Atau melatonin.
  7. Asup vitamin B6 dan magnesium. Bagi wanita, premenstruasi merupakan siksaan tersendiri. Lelah, kejang, lekas marah, dan gejala premenstrual lain bisa dikurangi dengan mengonsumsi vitamin B6 dan magnesium. Beberapa wanita juga menemukan bahwa mengurangi makanan manis sepanjang bulan bisa membantu mengurangi kejang dan memperbaiki tingkat energi. (SMC)