Intisari-Online.com – Vitamin A, juga disebut retinol, karena funginya berhubungan dengan retina mata. Vitamin ini larut dalam lemak yang berkontribusi pada kesehatan selaput lendir.
Fungsi vitamin A.
- Membantu dalam penglihatan malam hari. Ketika cahaya masuk ke lensa mata, retina - yang terletak di belakang mata - merasakan dan mengubahnya menjadi impuls saraf. Otak kemudian mengirimkan pesan dari impuls saraf. Salah satu fotopigmen di retina, yang disebut rhodopsindan terletak di sel-sel batang retina, berperan dalam adaptasi mata untuk melihat dalam kondisi cahaya rendah dan malam hari. Salah satu bentuk vitamin aldehida, yang disebut retinal, berpartisipasi dalam sintesis rhodopsin, dan dalam serangkaian reaksi kimia yang menyebabkan perangsangan visual, dipicu oleh cahaya yang mengenai sel-sel batang. Fotopigmen lainnya, yang dikenal sebagai iodopsins dan ditemukan dalam sel-sel kerucut retina, juga menyimpan senyawa vitamin A dan bertanggung jawab untuk penglihatan tiap hari.
- Membantu berfungsinya sistem kekebalan tubuh. Juga meningkatkan fungsi sel darah putih, meningkatkan respon antibodi terhadap antigen, serta memiliki aktivitas anti-virus. Vitamin ini sebagai antioksidan yang mencegah perkembangan sel-sel kanker atau penyakit lain dalam tubuh.
- Bertanggung jawab menjaga kesehatan membran mukosa dan jaringan epitel (jaringan yang melapisi permukaan dalam dan luar tubuh seperti kulit, selaput lendir, dinding pembuluh darah, dan kornea). Juga membantu perkemabangan gigi dan tulang.
- Diperlukan untuk pertumbuhan dan pembangunan sel normal. Asam retinoat diperlukan untuk sintesis glikoprotein, yang mengontrol adesi selular (kemampuan sel untuk menempel satu sama lain), pertumbuhan sel dan diferensiasi sel.
- Membantu dalam pemeliharaan kulit sehat. Vitamin A membuat kulit bertindak sebagai penghalang masuknya bakteri dan virus.
- Berfungsi sebagai pelindung jaringan usus, lambung, mulut, pernapasan, dan saluran urogenital.
- Berpengaruh pada efek antipenuaan.
- Asam retinoic, bentuk khusus dari vitamin A, dan isomernya memiliki pengaruh hormonal pada ekspresi gen yang lebih lanjut mempengaruhi proses fisiologis. Asam retinoic juga berperan dalam diferensiasi selular, proses sel-sel dan jaringan yang “diprogram” untuk melaksanakan fungsi-fungsi khusus mereka.
Gejala defisiensi vitamin A
Vitamin A adalah nutrisi esensial, sehingga kekurangan ini bisa menyebabkan masalah serius. Sebagai vitamin larut lemak, defisiensi mungkin tidak hanya disebabkan oleh asupan yang tidak memadai dari sumber makanan kaya vitamin A, tetapi juga karena diet rendah lemak. Kondisi medis tertentu (seperti penyakit Crohn, defisiensi enzim pankreas, penyakit kandung empedu, dan penyakit hati) menyebabkan penurunan kemampuan untuk menyerap lemak dari makanan juga bisa menyebabkan kekurangan vitamin ini. Berikut ini beberapa gejala defisiensi seperti dimuat oleh Lifemojo.
- Kekeringan pada kornea dan konjungtiva dengan probabilitas kebutaan malam adalah gejala kekurangan paling serius. Mata menunjukkan kekurangan vitamin A. Jika mata jadi kering dan gatal hingga berlanjut dalam waktu yang lama, maka dapat terbentuk ulkus pada kornea. Hal ini bisa menyebabkan kebutaan permanen.
- Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan hiperkeratosis, benjolan pada kulit yang disebabkan oleh produksi berlebihan dari keratin (protein yang ditemukan pada kulit) yang menghambat folikel rambut. Kondisi kering pada rambut dan kulit adalah tanda-tanda awal hiperkeratosis.
- Karena vitamin A mendukung sistem kekebalan tubuh, defisiensinya dapat mengundang pilek, flu, dan infeksi bakteri dan virus dari sistem pencernaan dan saluran kencing.
- Kehilangan nafsu makan, kelainan tulang, dan keterbelakangan pertumbuhan juga dikaitkan dengan asupan yang tidak memadai dari vitamin ini.
Makanan sumber vitamin A
Fungsi penting dari vitamin A dan gejala defisiensi dapat mendorong kita untuk mempertahankan asupan vitamin A yang tepat. Nah, berikut ini sumber nutrisi penting dari vitamin A.
- Sumber hewan. Vitamin A yang diperoleh dari sumber hewan diklasifikasikan sebagai retinol atau dehidroretinol, kadang-kadang disebut sebagai “preformed vitamin A”. Inilah yang dapat digunakan langsung oleh tubuh. Sumber makanan yang baik dari retinol ini misalnya hati, susu, krim, dan keju.
- Sumber tanaman. Beberapa buah-buahan dan sayuran mengandung senyawa yang disebut kartenoid (pigmen tanaman yang bertanggung jawab memberi warna merah, oranye, dan kuning pada buah-buahan dan sayuran), yang dapat dikonversi menjadi vitamin A oleh tubuh. Karotenoid (beta-karoten, alfa-karoten, dan gamma-karoten) kadang disebut sebagai “provitamin A”. Sumber makanan dalam kelompok ini adalah wortel, labu, aprikot, bayam, ubi jalar, melon, dan grapefruit.
Jangan lupa untuk memasukkan makanan sumber vitamin A dalam menu harian Anda. Asupan nutrisi esensial ini akan membantu Anda untuk tetap dalam kesehatan yang baik.