Visi Hebat + Determinasi Kuat = Prestasi Luar Biasa

Jeffrey Satria

Editor

Visi Hebat + Determinasi Kuat = Prestasi Luar Biasa
Visi Hebat + Determinasi Kuat = Prestasi Luar Biasa

Intisari-Online.com - Cerita bermula padasebuah jembatan suspensi terpanjang di dunia yang ada di kota New York, Amerika Serikat. Jembatan suspensi terpanjang di dunia itu menghubungkan kota New York dengan Long Island dan hingga hari ini masih megah berdiri. Boleh jadi Anda pernah terkesima melihatnya. Namun, tahukah Anda, bahwa ada sebuah cerita hebat di balik pembuatannya?

Pembangunan jembatan tersebut digagas oleh seorang insinyur bernama John Roebling. Suatu hari, John mempunyai visi untuk membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan New York dengan Long Island. Ia kemudian menceritakan visinya kepada teman-temannya. Teman-teman John menganggap ia gila dan mereka berharap ia membuang visi tak masuk akal itu dari kepalanya.

John berkeras pada pendiriannya. Baginya visi itu bukan lelucon. Suatu hari ia berusaha membujuk anaknya, Washington yang juga calon insinyur agar mau membantunya dalam proyek yang dikatakan mustahil tersebut. Washington setuju dan mulai membantu proyek sang ayah.

Proyek pembangunan jembatan tersebut dimulai dengan gairah kerja dan determinasi yang begitu tinggi oleh kedua ayah dan anak tersebut. Sayang, garis nasib berbicara lain. Kecelakaan tragis terjadi dan merenggut nyawa John Roebling. Kecelakaan juga mengakibatkan kerusakan pada otak Washington dan membuatnya lumpuh. Anak muda itu tak lagi mampu berjalan dan berbicara.

Peristiwa tragis itu membuat masyarakat dan para pekerja proyek mulai gentar. Ucapan negatif mulai keluar dari mulut sebagian masyarakat. Cemooh seperti, “Sudah saya bilang, hal tersebut tidak mungkin”, “Mereka adalah orang tua dan anak yang gila”, dan “Visi yang aneh dan tak masuk di akal”, diterima Washington.

Namun, Washington tak menggubris segala komentar negatif tersebut. Di dalam kepalanya, yang terpikir hanyalah bagaimana cara untuk menyelesaikan jembatan tersebut. Ia bersikeras untuk tetap menyelesaikan apa yang ia dan ayahnya telah mulai. Dalam keadaan cacat, Washington menggunakan jari-jari untuk menuliskan instruksi di telapak tangan para mandor dan pekerja proyek. Tepat 13 tahun kemudian, tanggal 24 Mei 1883, Brooklyn Bridge, sebuah jembatan suspensi terpanjang di dunia siap dipakai dan dibuka untuk umum.

Visi dan determinasi dari kedua ayah dan anak tersebut, menghasilkan sebuah mahakarya yang sampai hari ini digunakan oleh semua penduduk kota New York. Visi Yang Hebat + Determinasi Yang Tak Terbantahkan = Prestasi Luar Biasa. (*)