Intisari-Online.com - Peneliti dari Penn State membantu menjawab permasalahan para penikmat kafein ini dengan mengembangkan aplikasi yang dinamakan Caffeine Zone. Aplikasi ini bisa membantu menentukan waktu yang paling tepat mengonsumsi kafein, sehingga bukan efek buruk yang diperoleh, melainkan bisa meningkatkan performa.
Cara kerja perangkat ini dengan mengumpulkan informasi jumlah kafein yang digunakan dan mengintegrasikannya dengan informasi mengenai efek kafein. Hasilnya tercitra dalam bentuk grafik, sehingga bisa dilihat dampak kafein terhadap pengonsumsi dari hari ke hari.
“Banyak orang yang tidak memahami bagaimana dan kapan level kafein dalam aliran darah meningkat dan bagaimana membuatnya turun kembali,” kata Frank Ritter, profesor di bidang teknik informatika, psikologi, dan ilmu komputer. “Orang perlu memahami dampak kafein dalam aliran darah seseorang, di berbagai level kandungan kafein.”
Ritter, yang bermitra kerja dengan Kuo-Chuan (Martin) Yeh, asisten profesor di bidang sains dan teknik komputer, mengatakan bahwa jika seseorang meminum secangkir kopi terlalu sering, mereka akan merasa segar dan terjaga. Namun, zat itu akan bertahan di aliran darah lebih lama, sehingga menyebabkan sulit tidur.
Para peneliti kemudian menggunakan data pra-penelitian ini untuk menentukan bahwa pengonsumsi kafein sebanyak 200-400 miligram di aliran darah mereka tersebut optimal untuk kondisi terjaga. Untuk mengatasi masalah sulit tidur, para peneliti menentukan ambang batas kafein di bawah 100 miligram. Di atas itu, pengonsumsi akan mengalami sulit tidur.
Laporan para peneliti pada Konferensi Internasional Augmented Cognition menyebutkan, orang yang mengonsumsi terlalu banyak kafein dan terlalu cepat, akan menghadapi berbagai masalah. Kadar kafein di atas level optimal yang ditentukan akan menyebabkan mual dan kondisi gelisah.
“Menjaga keseimbangan kandungan kafein penting untuk pekerja. Misalnya, para pelaut harus menjaga pola tidur mereka, karena pola bangun dan tidur mereka akan bervariasi, tergantung tempat mereka berada,” kata Ritter.
Ritter melanjutkan, jika mereka mengonsumsi kopi untuk tetap terjaga, terlalu banyak minum dalam satu giliran jaga, mereka akan mengalami masalah sulit tidur. “Di hari berikutnya, mereka akan meminum lebih banyak kopi dan akan mengalami kesulitan tidur lebih besar lagi.”
Untuk mengukur dampak kafein dengan aplikasi ini, pengonsumsi memasukkan informasi jumlah kafein yang mereka konsumsi, atau berapa banyak kafein yang rencananya akan mereka konsumsi, dan kapan mereka akan berencana mengonsumsinya. Mereka juga bisa memasukkan data seberapa cepat mereka mengonsumsinya.
Aplikasi ini juga bisa membantu seseorang untuk menentukan kapan seharusnya memodifikasi perilaku konsumsi kafein. Sehingga, mereka bisa memutuskan untuk memilih minuman atau makanan non-kafein, atau meracik antara kopi berkafein dan yang tidak.
Aplikasi ini tersedia di iTunes secara gratis (dengan iklan). Tanpa iklan, bisa mengunduh aplikasi yang berbayar. Aplikasi ini khusus untuk peranti Apple –iPhone, iPod Touch, dan iPad. Pembuatan aplikasi ini didukung oleh The Office of Naval Research.