Matahari dan Jam Berbeda Arah

Ade Sulaeman

Editor

Matahari dan Jam Berbeda Arah
Matahari dan Jam Berbeda Arah

Intisari-Online.com - Apabila Anda menggunakan jam tangan atau di sekitar Anda berada terdapat jam dinding yang masih menggunakan jarum jam dalam menunjukan waktunya, coba lihat sejenak jam tersebut dan perhatikan arah perputarannya. Kalau jam tersebut tidak mati atau sedang melawan ‘kodrat’nya, maka dia akan berputar ke kanan. Arah yang sering diungkapkan dengan “searah jarum jam”.

Penentuan arah ini berawal dari keberadaan jam matahari (sundial), yang menurut catatan arkeologi pertama kali diciptakan oleh bangsa Mesir. Sundial ini terdiri dari dua bagian, yaitu papan berbentuk lingkaran atau persegi yang ditulisi angka-angka serta sebuah tiang segitiga (gnomon) yang berdiri tegak lurus dari papan. Ketika gnomon terkena sinar matahari, maka bayangannya akan menimpa papan dan akan menunjukan waktu pada saat itu.

Nah, keberadaan bayangan ini dipengaruhi sekali oleh kondisi geografis. Untuk yang sundial yang berada di belahan bumi utara, bayangan yang tercipta berlawanan dengan gerak matahari yang melintasi sundial tersebut. Matahari untuk Bumi bagian utara akan bergerak memutar dari timur ke selatan dan kemudian ke barat. Gnomon kemudian “merespon” dengan memunculkan bayangan yang berlawanan tergantung posisi matahari, yaitu berputar dari barat ke utara kemudian ke timur.

Untuk yang di belahan Bumi selatan, yang terjadi hanya kebalikannya. Gerakan bayangan gnomon di belahan Bumi utara inilah yang searah jarum jam alias sama dengan gerakan jam yang pada umumnya.

Dengan Mesir sebagai penemu dan beberapa peradaban besar kuno lain yang turut menggunakan jam matahari berada di belahan Bumi utara, maka sundial mereka akan menunjukan jam dengan arah perputaran selayaknya jam saat ini. Lalu ketika jam mekanik diciptakan, arah perputarannya disamakan dengan arah perputaran jam sundial mereka.

Kenyataannya, walaupun saat ini kebanyakan jarum jam berputar “normal”, ada pula beberapa jam yang berputar dengan arah berlawanan. Beberapa penganut Yahudi, misalnya. Alasan mereka adalah tulisan Herbrew yang dimulai dari kanan ke kiri, bukan dari kiri ke kanan. Sedangkan untuk penganut Islam, jam yang berputar secara tidak lazim ini sesuai dengan arah mengelilingi Ka’bah ketika berthawaf dalam ibadah Haji.