5 Tahun Jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak: Inilah Profil Pesawat 'Nahas' Sukhoi Superjet 100

K. Tatik Wardayati

Editor

Inilah Profil Pesawat Sukhoi Superjet 100
Inilah Profil Pesawat Sukhoi Superjet 100

Intisari-Online.com – Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) merupakan sebuah pesawat komersial yang dibuat dan dikembangkan oleh Sukhoi. Pesawat ini salah satu pesawat terbaru di Rusia dan merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya Uni Soviet.

(Baca juga: Sukhoi Su-27, Jet Tempur Paling Bandel dan Paling Doyan Cegat Pesawat Intai AS)

Pesawat yang didukung mesin SaM146 turbofan baru dan dikembangkan oleh PowerJet ini merupakan satu-satunya jenis pesawat komersil yang dibuat oleh Sukhoi.

Pesawat ini mulai diproduksi tahun 2007. Hingga saat ini jumlah produksinya adalah 6 unit.

Perancangannya dimulai tahun 2000 oleh Sukhoi dengan dukungan perusahaan kedirgantaraan Barat seperti Boeing sebagai konsultan proyek, Alenia Aeronautica sebagai partner strategis, Snecma sebagai risk-sharing partner, dan berbagai perusahaan lainnya seperti Thales sebagai penyedia paket avionik.

Telah disertifikasi laik terbang oleh Komite Penerbangan Antarnegara pada 3 Februari 2011 dan diharapkan sertifikasi Uni Eropa yang akan segera menyusul.

(Baca juga: Ini Penyebab Sukhoi Jatuh)

Sukhoi terbaru ini melakukan terbang perdana pada 19 Mei 2008 memiliki dimensi panjang 26,44 meter, tinggi 10,283 meter, dan lebar sayap 27,8 meter dengan diameter pesawat 3,35 meter. Pesawat yang dikendalikan oleh dua pilot itu membutuhkan landasan dengan lebar 1,803 kilometer untuk terbang.

Interior pesawat, kabin pesawat SSJ100 kelas bisnis terdiri dari empat kursi dalam satu baris dan kelas ekonomi terdiri dari lima kursi dalam satu baris. Dengan kapasitas penumpang 98 orang. Lebar kabin pesawat 3,24 meter, ketinggian kabin 2,12 meter, dan jarak lebar antar kursi 0,47 meter.

Kecepatan maksimal pesawat ini adalah 0,81 mach (992,29 kilometer per jam) dengan ketinggian terbang maksimum 12,5 kilometer. Daya jelajah yang dimiliki pesawat ini 3.048/4.578 km (versi jarak jauh pada ketinggian 12.200 meter). Sementara, berat maksimal yang dapat ditahan ketika take-off adalah 38,8 ton, 35 ton ketika mendarat, dan berat kosong 9,13 ton.

(Baca juga: Terbang Rendah di Langit Sulawesi, Pesawat Sukhoi Sebabkan Tembok Rumah Warga Retak-retak)

Pesawat ini memiliki teknologi fly-by-wire modern, yang dapat menambah dan mengurangi gigi untuk pendaratan, selain sistem rem sebagai kestabilan pesawat ketika menahan berat. Sukhoi Aviation mengklaim bila pesawat SSJ100 mempunyai sistem navigasi yang canggih.

Sistem darurat pesawatnya mudah dikendalikan dan friendly bagi pilot. Bahkan diklaim bisa didaratkan oleh satu pilot. Bahan bakar yang lebih irit 10% dibandingkan pesaingnya, seperti Embraer (Brasil) dan Bombardier (Kanada)

Pengguna pertama SSJ100 adalah maskapai penerbangan nasional Armenia, Armavia, yang membeli sebanyak 4 unit. Aeroflot, maskapai penerbangan nasional Rusia memesan sebanyak 50 unit, tiga diantaranya sudah masuk dinas.

Di Indonesia, pesawat ini telah dipesan Kartika Airlines sebanyak 15 unit, dan Sky Aviation, juga sebanyak 15 unit. (*)

Artikel Terkait