5 Tahun Jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak: Ada Pavel Sukhoi di Balik Pesawat Sukhoi

Agus Surono

Editor

Ada Pavel Sukhoi Di Balik Pesawat Sukhoi
Ada Pavel Sukhoi Di Balik Pesawat Sukhoi

Intisari-Online.com - Kecelakaan Sukhoi Superjet 100, pesawat andalan Sukhoi Civil Aircraft, di Gunung Salak, TNGSH, Bogor, merupakan kecelakaan besar pertama pesawat komersial yang dibuat Sukhoi.

Tak hanya itu, proyek pesawat yang dibangun sejak tahun 2000 (bekerja sama dengan Boeing) ini juga merupakan proyek komersial kedua Sukhoi, setelah Sukhoi S-80.

(Baca juga: 5 Tahun Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak: Sukhoi, Duh Gusti!) Selama ini, Sukhoi memang lebih dikenal sebagai pembuat pesawat tempur. Beralasan memang, sebab Pavel Sukhoi yang membangun perusahaan Sukhoi adalah insinyur kedirgantaraan yang tumbuh saat suasana perang. Alhasil ia mendalami desain pesawat yang digunakan untuk kepentingan perang. Mengutip laman Russiapedia, Pavel Osipovich Sukhoi merupakan murid dari dari Andrey Tupolev, yang merupakan perintis teknologi aviasi Rusia di era Uni Soviet. Selepas lulus dari Imperial Moscow Technical School (sekarang dikenal dengan nama Bauman Moscow State Technical University), Sukhoi pun mengembangkan ilmu aviasi di bawah pengawasan Tupolev. Sukhoi menciptakan kerja sarjana yang juga karya perdananya, "Chasseur single-engine aircraft of 300 cv", di bawah pengawasan Tupolev. Ini menyebabkan Sukhoi diterima untuk bekerja di TsAGI (Institut Aero-Hydrodynamic) yang merupakan pengembang teknologi penerbangan modern. Tugas pertama Sukhoi di kelompok Tupolev adalah pengembangan pesawat pembom kelas berat, TB-1 dan TB-3.

(Baca juga: 5 Tahun Jatuhnya Sukhoi di Dunung Salak: Inilah Profil Pesawat 'Nahas' Sukhoi Superjet 100) Di periode tahun '30an, Sukhoi kembali bekerja di bawah komando Tupolev. Pemuda kelahiran desa kecil di dekat kota Vitebsk (sekarang Belarusia) pada 22 Juli 1895 ini lalu ditunjuk menjadi Supervisor Eksekutif di proyek ANT-25. Ini merupakan proyek eksperimental penerbangan jarak jauh. Selain itu, kelompok yang dipimpin Sukhoi juga mengembangkan ANT-37 Motherland, yang merupakan pesawat pembom jarak jauh. Selain ANT-37, Sukhoi juga mengembangkan pesawat pembom jarak pendek BB-1. Pesawat desain Sukhoi lalu dikenal memiliki sistem kontrol mudah, akselerasi lebih cepat, dan manuver yang lebih baik. Pada 29 Juli 1939, Pavel Sukhoi kemudian ditunjuk menjadi kepala Biro Desain yang baru dikembangkan. Tugas pertamanya adalah mengembangkan proyek BB-1, yang selanjutnya dikenal dengan Su-2. Ini merupakan model pertama biro yang kemudian dikenal dengan nama OKB Sukhoi (Sukhoi Design Bureau). OKB Sukhoi pun mulai mengembangkan pesawat tempur jenis penyerang dan destroyer, seperti Su-4 dan Su-6. Dua destroyer ini dianggap berjasa atas kemenangan Rusia atas Jerman di Perang Dunia II. Sukhoi pun kemudian menerima medali USSR State Prize atas pengembangan Su-6. Teknologi pesawat tempur pun semakin berkembang. Di tahun 1945, Sukhoi mulai mengembangkan pesawat tempur subsonik Su- 9. Salah satu inovasi di pesawat ini adalah sistem rem parasut saat mendarat, dan kursi lontar pilot. Inovasi terus dilakukan Sukhoi di tahun 1948. Saat itu OKB Sukhoi mengembangkan pesawat penghadang subsonik Su-15. Kecepatan pesawat ini mampu mencapai 1030 km per jam. Inovasi yang dikembangkan di tipe ini adalah kabin kedap udara. Tapi karena suatu kecelakaan, pesawat ini kemudian berhenti operasi. Di tahun 1953-1954, Pavel Sukhoi mulai mengembangkan dasar pesawat tempur baru, jet fighter. Hasilnya adalah prototipe S-1 dengan mesin turbo reaktif. Pengembangan dari prototipe ini adalah generasi terbaru pesawat tempur Rusia, Su-7 dan Su-9.

Ini merupakan pesawat Rusia pertama yang mampu melakukan manuver akrobatik udara. Pada 4 September 1962, modifikasi Su-9 yang dikendarai pilot Vladimir Ilyshin kemudian menciptakan rekor penerbangan tertinggi, di ketinggian 28.852 meter. Karir cemerlang di bidang aviasi menjadikan Sukhoi menjabat Deputi di Supreme Soviet of the USSR (Legislatif) dari 1958 hingga 1974. Pavel Sukhoi kemudian tutup usia 15 September 1975, dan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy. Selama hidupnya, Pavel Sukhoi membuat konstruksi lebih dari 50 pesawat. Lebih dari 30 pesawat telah dirakit, dan sejumlah rekor pun diciptakan pesawat Su. Atas jasanya, nama Sukhoi diabadikan menjadi sebuah nama jalan di ibukota Rusia, Moscow. (Viva News)

Artikel Terkait