Melamin Memang Cantik, Tapi...

K. Tatik Wardayati

Editor

Melamin Memang Cantik, Tapi...
Melamin Memang Cantik, Tapi...

Intisari-Online.com – Peralatan makan dan minum berbahan dasar melamin kini banyak dijual, mulai dari mal sampai kaki lima. Benda-benda cantik ini banyak digemari orangtua untuk putra-putrinya. Selain ringan, tidak gampang pecah, motifnya lucu-lucu dengan warna-warna yang menarik, harganya juga murah meriah. Tapi, siapa sangka di balik semua itu diam-diam ada bahaya mengintai buah hati kita?

Bahan pengawet

YLKI dan juga Bambang Ariwahjoedi, M.Sc.,Ph.D., staf pengajar ITB Bandung, pernah melakukan penelitian terhadap peralatan melamin. Pengujian dilakukan terhadap 10 merek produk lokal dan impor. Hasilnya, dari kesepuluh produk ini, hampir semua kandungan formalinnya sangat tinggi, antara 4,76 – 9,22 mg/l. Padahal, formalin adalah bahan pengawet yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Apalagi, kalau kadarnya tinggi.

Secara teori kimia, dalam wujud polimer (hasil persenyawaan kimia antara monomer formaldehid dan fenol) formalin sebenarnya lenyap dan luluh sehingga tidak menimbulkan racun. Aman! Memang, sebagai wadah makanan dan minuman dalam kondisi dingin melamin oke-oke saja.

Tapi, begitu peralatan melamin terkena panas – entah dari masakan, minuman panas, atau sinar ultraviolet matahari – atau tergesek-gesek saat dicuci, partikel-partikelnya akan terlepas. Celakanya, partikel yang lepas ini bisa masuk ke makanan atau minuman yang ada di dalamnya, lalu tertelan. Kalau kejadian seperti ini cuma terjadi sekali-sekali sih enggak apa-apa. Tapi, kalau sering, menurut para pakar bisa mengakibatkan muntah, diare, kencing bercampur nanah. Dalam jangka panjang menelan formalin secara terus-menersu akan mengiritasi lambung, menimbulkan gangguan fungsi otak dan sumsum tulang belakang, serta memicu kanker. Kasihan si Kecil kalau hal ini terjadi. Maksud hati menyenangkan si Buah Hati yang terjadi malah bisa berbuah bencana.

Stiker Aman

Kalau begitu, mari kita buang semua peralatan melamin! Tidak juga. Tak perlu terburu nafsu seperti itu. Peralatan melamin dengan mutu yang baik dari produsen yang terpercaya, tak ada masalah. Jangan pula berpikir kalau produk melamin sudah ditempeli stiker “food grade” (aman untuk makanan) kita boleh bernapas lega. Soalnya, di negeri kita stiker seperti itu gampang dibuat dan dipasang. Belum ada standar siapa yang berhak mengeluarkan stiker dan apa tolak ukur aman yang dipakai.

Bila kita masih berpikir peralatan melamin masih tetap punya nilai lebih untuk anak-anak, berikut tips menggunakan dan merawat melamin dengan benar,

  • Hindari sentuhan langsung peralatan makan dari melamin dengan yang panas-panas, seperti api dan kompor.
  • Peralatan melamin berupa gelas, mangkuk, dan cangkir jangan digunakan untuk wadah cairan panas. Sebagai contoh, hindari penggunaan mangkuk melamin sebagai tempat sup atau mi instan.
  • Jangan menaruh peralatan makan melamin di dalam microwave.
  • Hindari kontak langsung peralatan makan melamin dengan sinar ultraviolet matahari. Artinya, jangan menyuapi anak-anak dengan piring melamin sambil jalan-jalan pagi, misalnya.
  • Untuk mengeringkannya, perlatan makan dari melamin cukup dilap. Jangan dijemur.
  • Ketika mencuci peralatan dari melamin, jangan menggunakan bubuk gosok, kawat, atau benda keras lain yang dapat mengakibatkan goresan atau gesekan pada permukaan melamin. Lebih baik gunakan spons lembut sehingga tidak mengakibatkan abrasi pada permukaan melamin. (Menu Sehat)