Hidup di Desa Tak Selalu Lebih Sehat Dari di Kota

Ade Sulaeman

Editor

Hidup di Desa Tak Selalu Lebih Sehat Dari di Kota
Hidup di Desa Tak Selalu Lebih Sehat Dari di Kota

Intisari-online.com -Apakah tinggal di desa lebih menyehatkan dibandingkan tinggal di kota? Jawaban yang biasanya muncul adalah “iya.” Tentu jawaban ini memiliki berbagai alasan. Jika faktor yang disodorkan adalah kejahatan, polusi dan stres, rasanya jawaban tersebut tidak salah.

Kota memang memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dibanding desa. Polusi, baik udara, air, tanah, ataupun suara yang terjadi di kota kadang sudah jauh dari ambang batas aman. Dengan tuntutan kerja yang tinggi, disertai fasilitas publik yang buruk, serta hubungan antar penduduk kota yang tidak sedekat penduduk desa, maka tingkat risiko mengalami stres penduduk kota akan lebih besar dibandingkan penduduk di desa.

Meski faktor-faktor penjelas dari jawaban “iya” tersebut sulit untuk disangkal, apa yang dipaparkan oleh National Rural health Association (NRHA), sebuah lembaga swadaya masyarakat di Amerika serikat akan memberi jawaban yang berbeda dan mengharuskan kita berpikir ulang jika memilih tinggal di desa.

Berikut beberapa fakta dari NRHA yang membandingkan beberapa hal seputar masalah kesehatan di kota dan di desa di Amerika Serikat:

  • Di Amerika Serikat, hanya 10 persen dari jumlah dokter di Amerika Serikat yang tinggal di pedesaan. Jumlah tersebut hanya 25 persen dari total populasi penduduk desa. Jumlah yang tidak ideal. Apalagi di Indonesia?
  • Dua pertiga kematian yang disebabkan oleh kecelakaan terjadi di pedesaan. Salah satu alasan dari tingginya angka tersebut adalah lamanya jeda antara laporan terjadinya kecelakaan dengan datangnya bantuan.
  • Mereka yang tinggal di desa memiliki risiko yang lebih tinggi, hampir dua kali lipat, untuk mengalami kematian akibat cedera yang tidak disengaja dibandingkan mereka yang tinggal di desa.
  • Tingkat penyalahgunaan alkohol dan rokok yang terjadi di kaum muda pedesaan sangat tinggi.
  • Penduduk desa memiliki risiko yang sangat besar untuk menderita penyakit tekanan darah tinggi.
  • Jumlah kasus bunuh diri para pria di desa lebih tinggi dibanding di kota. Bahkan saat ini jumlah kasus bunuh diri para wanita mengalami peningkatan dan mendekati jumlah kasus bunuh diri para pria.
  • Untuk dapat mencapai rumah sakit atau dokter, penduduk desa harus menempuh jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan penduduk kota. Khusus di Indonesia, mungkin perlu dipertimbangkan faktor kemacetan juga.
Jadi, Anda lebih memilih tinggal dimana, di desa atau di kota? (MyHealthNewsDaily)