Intisari-Online.com - Singa dan harimau. Keduanya dikenal sebagai hewan buas. Sama-sama pemburu ulung di habitat aslinya. Namun, jarang ada yang pernah melihat keduanya bertarung.
Padahal, dahulu keduanya sudah bertarung beberapa kali.
Bangsa Romawi malah menyediakan “sarana” untuk kedua jenis kucing besar ini bertarung. Mereka membiarkan singa Afrika dan harimau Asia mengadu kekuatan di Koloseum.
Namun, jika memang keduanya bertarung, siapakah yang paling berpeluang menjadi pemenang dari pertarungan tersebut?
(Baca juga:Banyak Hal yang Belum Kita Ketahui tentang Harimau Sumatera)
Untuk mengetahuinya, Craig Saffoe, seoarang pakar biologi dari Kebun Binatang Smithsonian, di Amerika Serikat, menganalisisnya melalui sejarah, gaya bertarung, serta fisiologi dari keduanya.
Dari ketiga faktor itu, Saffoe berani berkata, “Jika ada yang mengajak bertaruh, saya akan menaruh uang saya untuk harimau.” Berikut alasannya.
Untuk ukuran, walau harimau besar cenderung memiliki berat badan yang lebih besar dibandingkan singa, namun pada dasarnya keduanya memiliki ukuran yang tidak jauh berbeda.
(Baca juga:Mulai dari Manusia Tanpa Kepala Hingga Manusia Berkepala Besar, Inilah Foto-foto yang 'Aneh Tapi Nyata')
Sebagai contoh, Saffoe membandingkan singa Afrika dengan harimau Bengal, keduanya jantan dewasa. Berat badan keduanya berada pada kisaran 180-190 kg.
Dari sisi fisiologi, singa dapat dikatakan lebih unggul karena memiliki pelindung di bagian lehernya, yaitu rambutnya yang tebal.
Dari sisi perilaku, singa juga memiliki pengalaman bertarung yang lebih banyak dibandingkan dengan harimau. Penyebabnya adalah perilaku sosial dari singa yang selalu bersama dengan koloni.
Oleh karena itu singa kerap melakukan “latihan bertarung” bersama koloninya. Sedangkan harimau terbiasa sendiri dan hanya melatih keterampilan bertarungnya seorang diri.
(Baca juga:Wajib Dicatat! Inilah 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orangtua)
Namun, menurut Saffoe, kelebihan singa sebagai makhluk sosial inilah yang dapat menjadi bumerang bagi singa, bahkan dapat menjadi titik terlemahnya bila bertarung dengan harimau.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota, dua atau tiga singa biasanya berkoalisi untuk menjaga wilayahnya dari ancaman pemangsa lain (baik sesama singa maupun hewan lain).
Sedangkan harimau terbiasa mempertahankan wilayahnya seorang diri.
“Hal inilah yang membuat harimau cenderung lebih agresif dan selalu siap untuk membunuh,” ujar Saffoe. Jika singa masih suka bermain-main dengan pesaing atau mangsanya karena merasa masih ada yang akan melindunginya, harimau langsung menerkam dan menyelesaikan misi pembunuhan secepatnya.
(Baca juga:Artefak Ini Ungkap Temuan Mengerikan dari Sekoci Terakhir Kapal Titanic)
Nah, bisa dibayangkan bagaimana bila singa harus melawan harimau sendirian. Singa yang terbiasa mengeroyok harus bertarung sendirian melawan harimau yang memang terbiasa bertarung sendirian. (LifesLittleMysteries)