Ciri-ciri Umum Seorang CEO

Ade Sulaeman

Editor

Ciri-ciri Umum Seorang CEO
Ciri-ciri Umum Seorang CEO

Intisari-Online.com - Siapa sih yang tidak ingin menjadi chief executive officer (CEO) dari suatu perusahaan, apalagi dari perusahaan ternama. Meski tuntutan kerja serta risiko yang harus diemban sangat tinggi, iming-iming gaji yang tinggi serta berbagai keistimewaan yang dapat diperoleh membuat status sebagai CEO menjadi incaran banyak orang.

Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah, seperti apakah sosok yang ideal dari seorang CEO? Untuk itu, berikut ini akan dipaparkan empat dari delapan ciri-ciri umum dari seorang CEO berdasarkan pengamatan terhadap beberapa penelitian mengenai sosok-sosok CEO ternama.

  • Nama. Ternyata ada nama-nama tertentu yang kerap dimiliki para CEO. Peringkat teratas untuk pria adalah Peter, sedangkan untuk wanita adalah Deborah. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Louisville, Amerika Serikat, para CEO biasanya memiliki nama panggilan yang lebih pendek dibanding nama aslinya. Melalui nama panggilan ini, mereka akan mudah masuk pada suasana intim.
  • Wajah. Pernah melihat wajah Herb Kelleher, CEO sukses dari Southwest Airlines yang kini berani memimpin Lehman Brothers yang sedang bangkrut? Kira-kira wajah seperti itulah yang biasanya dimiliki para CEO. Berdasarkan penelitian University of Wisconsin-Milwaukee, AS, terhadap 55 wajah CEO, mereka yang memiliki wajah lebar lebih berhasil dalam memimpin perusahaan dibanding mereka yang memiliki wajah yang panjang.
  • Tinggi.Kebanyakan CEO memiliki tinggi lebih dari 6 kaki (sekitar 180 cm). Gaji mereka yang memenuhi kriteria tersebut rata-rata mencapai AS$1.000 per tahunnya dan sangat mudah memperoleh promosi. Menurut Arianne Cohen, penulis buku The Tall Book, tubuh tinggi akan membuat seseorang terasa lebih dewasa dan lebih dapat melindungi yang lainnya.
  • Ego.Ego yang tinggi memang mampu membawa seseorang untuk mencapai puncak karirnya. Namun, kondisi ini hanya akan membuat seseorang mengarahkan perusahaannya pada kehancuran. Salah satunya karena mudah berselisih dengan CEO lain yang memiliki ego yang tinggi juga. Untuk itu diperlukan pengawas atau pihak kedua yang dipercaya agar dapat memberikan pendapat dari sisi yang berbeda. (BusinessNewsDaily)