Sedotan, Berawal dari Kertas

Agus Surono

Penulis

Sedotan, Berawal dari Kertas
Sedotan, Berawal dari Kertas

Intisari-Online.com - Sedotan minuman dipercaya telah digunakan sejak sekitar 5.000 tahun dan mungkin sudah ada sebelumnya. Sedotan tertua yang diketahui ditemukan di makam bangsa Sumeria bertanggalkan 3.000 SM.

Sedangkan sedotan modern baru ditemukan tahun 1888. Adalah Marvin Stone yang mematenkan proses pembuatan sedotan dari kertas. Marvin yang memiliki pabrik kertas untuk rokok memiliki ide untuk membuat sedotan dari kertas. Sebelumnya, sedotan menggunakan rumput panjang berongga atau tabung gelas.

Prototipe sedotan buatan Stone berupa kertas yang digulungkan ke pensil lalu diberi lem. Setelah terekat, pensil dilepas sehingga diperolehlah selongsong kerta panjang. Stone lalu mencoba melapisi dengan kertas manila yang berlapiskan lilin sehingga sedotan tidak basah ketika digunakan. Panjang sedotan 8,5 inci (sekitar 21,25 cm). Untuk diameter dibuat sedemikian rupa sehingga biji jeruk tidak ikut tersedot.

Ada beberapa fakta menarik soal sedotan ini:

  • Awalnya, sedotan masih berupa pipa kecil panjang dan lurus. Tahun 1937 bentuk sedotan mengalami perubahan dengan ditemukannya sedotan bengkok. Joseph Friedman, penemunya terinspirasi oleh anaknya yang kesulitan saat minum susu di gelas menggunakan sedotan lurus. Untuk mengatasi hal itu, ia menyelipkan sebuah sekrup di sedotan lalu membungkusnya dengan benang gigi untuk mencetak galur-galur. Setelah sekrup dilepas akan tercetak alur-alur yang membuat sedotan bisa ditekuk. Sedotan bengkok ini pertama kali digunakan di rumah sakit sebab membantu pasien yang ingin minum dari gelas sambil tidur. Setelah itu baru digunakan secara luas di seluruh dunia.
  • Lebih dari 500 juta sedotan sekali pakai digunakan setiap hari di AS.
  • Sedotan bisa dibuat dari bambu, bioplastik, logam antikarat, dan bahkan seral. Sedotan alternatif yang ramah lingkungan semakin populer seiring dengan meningkatnya isu lingkungan. (*)