6 Akal Hadapi Pemanasan Global

Ade Sulaeman

Penulis

6 Akal Hadapi Pemanasan Global
6 Akal Hadapi Pemanasan Global

Intisari-Online.com - Dampak pemanasan global mulai terasa. Rasanya sudah tidak mungkin untuk menghindarinya. Untuk itu, cara yang paling mungkin dilakukan adalah dengan beradaptasi dengan kekeringan yang semakin parah, banjir yang semakin sering terjadi, serta pulau-pulau yang akan hilang karena tenggelam.

Berikut beberapa ide cara adaptasi yang diusulkan:

  1. Rumah di dunia air. Ketika muka air laut naik, maka solusi yang bisa dilakukan adalah menciptakan bangunan yang mampu mengapung di atas air. Untungnya, dunia sudah memiliki beberapa contoh nyata. Seperti apartemen mengambang di Belanda dan masjid terapung di Uni Emirat Arab yang dibuat oleh Koen Olthuis dari Waterstudio.NL.
  2. Kota bawah tanah. Salah satu cara yang paling mungkin dilakukan untuk terhindar dari dampak pemanasan global seperti paparan sinar ultraviolet adalah dengan tinggal di bawah tanah. Untuk itu beberapa teknologi perlu dikembangkan agar pasokan oksigen mencukupi atau tumbuhan dapat hidup tanpa sinar matahari langsung.
  3. Lahan pertanian dan peternakan terapung. Untuk ide adaptasi yang ini, dunia sudah memiliki prototipe. Bangladesh, yang banyak memiliki tanah dengan tinggi kurang dari 16 kaki (sekitar 5 m) dari permukaan laut, mulai membuat lahan pertanian dan peternakan terapung. Bahan dasarnya hanya rakit, jerami, dan eceng gondok yang dibiarkan membusuk agar menjadi pupuk. Setelah itu, lahan terapung pun siap.
  4. Energi pintar. Dengan Bumi yang semakin panas, maka akan banyak bangunan yang membutuhkan pendingin ruangan. Oleh karenanya yang dibutuhkan tidak semata-mata sumber-sumber energi bersih yang baru (seperti energi matahari, angin, tenaga pasang surut ataupun panas bumi), tapi juga kemampuan pembangkit energi untuk mencampur pasokan energi dari sumber jadul (minyak, gas atau batu bara) dengan energi baru. Tujuannya agar pasokan energi tetap terjaga.
  5. Kebun vertikal. Iklim yang semakin menghangat, untuk tidak dibilang memanas, akan mempercepat pertumbuhan hama perusak tanaman. Salah satu solusi yang paling mungkin dilakukan adalah membuat kebun vertikal di gedung-gedung pencakar langit atau di bahkan bawah tanah. Amerika Serikat, Swedia, Belanda, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura mulai merintisnya.
  6. Tanaman yang mampu beradaptasi terhadap pemanasan global. Dengan kekeringan dan temperatur yang tinggi, maka sulit bagi tanaman yang ada saat ini untuk tumbuh. Untuk itu diperlukan rekayasa agar tanaman dapat tetap tumbuh dalam kondisi kekeringan yang berat, banjir, kadar garam yang tinggi (karena terendam air laut) serta mampu beradaptasi pada perubahan suhu yang ekstrem. (InnovationNewsDaily)